PROGRAM PENGUATAN BUDAYA LOKAL MELALUI STORYTELLING DI MTs YP. H. DATUK ABDULLAH

Pendidikan73 views

MabesNews.com, Deli Serdang.– Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal dan mendukung pendidikan berkualitas, sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) YP. H. Datuk Abdullah yang berlokasi di Jl. Irian No.79, Kelurahan Pekan, Kecamatan Tj. Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menggelar sebuah kegiatan inovatif yaitu penguatan budaya lokal melalui metode storytelling. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025, yang menghadirkan pelatihan mendongeng bagi sejumlah guru dan siswa.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus merespon menurunnya pemahaman dan apresiasi siswa terhadap nilai-nilai budaya daerah yang selama ini semakin tergerus oleh pengaruh budaya luar dan metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik. Kepala sekolah MTs YP. H. Datuk Abdullah, Budiarto, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengembalikan minat siswa terhadap budaya lokal agar tetap bertahan dan dilestarikan.

“Kami menyadari bahwa banyak generasi muda saat ini kurang memahami tradisi dan kekayaan budaya daerahnya sendiri. Melalui metode storytelling, kami berharap nilai-nilai budaya bisa lebih hidup dan menyentuh hati mereka. Selain itu, kegiatan ini juga memastikan bahwa proses pembelajaran lebih menyenangkan dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Program ini melibatkan kerjasama dengan mitra akademik dari perguruan tinggi setempat yang berperan dalam memberikan pelatihan kepada guru dan siswa agar mampu mengembangkan kemampuan mendongeng dan mengintegrasikannya ke dalam kegiatan belajar sehari-hari maupun ekskul. Pelatihan yang diisi oleh narasumber profesional berlangsung dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Selain pelatihan, pihak sekolah juga menyediakan bahan bacaan berbasis budaya lokal dan peralatan media pembelajaran yang mendukung kegiatan storytelling di lingkungan sekolah.

Salah satu peserta pelatihan, Guru Kartika, mengaku senang dan merasa terbantu dengan pelatihan ini. “Saya sebelumnya kurang percaya diri dalam mengajarkan budaya melalui cerita. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya merasa lebih paham teknik mendongeng yang menarik dan dapat memotivasi siswa mengenal budaya daerah mereka,” katanya.

Kegiatan ini juga sesuai dengan misi pemerintah dan organisasi dunia dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas. Melalui program ini, diharapkan generasi muda mampu mengenali, menghargai, dan melestarikan kekayaan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.

Selain itu, kegiatan ini dirancang secara bertahap dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi. “Dengan evaluasi rutin, kita bisa memastikan program ini memberi dampak positif yang nyata dan berkelanjutan,” terang Budiarto.

Kelak, program ini tidak hanya berhenti di sekolah. Pihak sekolah berkeinginan memperluas kegiatan dengan mengadakan kompetisi mendongeng tingkat kabupaten serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai bagian dari rangkaian pelestarian budaya.

Wartawan online dari media lokal yang turut hadir di lokasi menyampaikan bahwa acara ini menjadi angin segar dalam dunia pendidikan dan pelestarian budaya di wilayah tersebut. “Langkah inovatif ini patut menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain, karena selain mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah, juga mampu membangun karakter dan kepercayaan diri siswa,” katanya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda di Kabupaten Deli Serdang semakin mencintai dan menjaga warisan budaya mereka. Lebih dari itu, kegiatan ini juga membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi akademik, tetapi juga membentuk karakter dan moral bangsa yang berbudaya.(ms2)