Toilet Termahal se-Indonesia di Rohil: Pembelaan Pejabat vs Analisis Pengamat

Berita, Prov. Riau148 views

MabesNews.com, Rokan Hilir – Menanggapi pemberitaan mengenai toilet termahal se-Indonesia di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Rohil, Budi Mulia, SE., M.Si., memberikan penjelasan resmi terkait polemik anggaran pembangunan toilet dan Rumah Nadzir senilai Rp896 juta, sampaikannya kepada media ini, Pukul: 17:00 (02/02/2025).

Berikut poin-poin klarifikasinya:

1. Konfirmasi Anggaran dan Faktor Geoteknis.

Budi Mulia menegaskan bahwa total biaya pembangunan toilet dan Rumah Nadzir memang mencapai Rp. 896 juta sesuai dokumen bestek.

Menurutnya, anggaran tersebut dipengaruhi perbedaan struktur tanah di Sintong (Rohil) dengan Pekanbaru.

“Perhitungan pengamat yang membandingkan biaya Rohil-Pekanbaru tidak akurat karena karakteristik tanah dan kebutuhan konstruksi berbeda signifikan,” tegas Budi.

Analisis ini merujuk pada kajian Sahnan Hasibuan, pengamat pembangunan Riau, yang diakui belum memperhitungkan faktor teknis lapangan, terangnya.

2. Kesalahan Analisis Bahan dan Metode Konstruksi.

 

Budi mengungkapkan bahwa Sahnan Hasibuan lalai mempertimbangkan penggunaan cerocok (tiang pancang) dalam konstruksi, yang berdampak pada pembengkakan biaya.

“Dia tidak mengetahui bahwa fondasi toilet memerlukan cerocok untuk menstabilkan tanah lunak di Sintong,” jelasnya.

Selain itu, perbandingan harga material antara Rohil dan Pekanbaru dinilai tidak tepat.

“Harga bahan di Rohil bisa dua kali lipat lebih mahal karena faktor logistik dan ketersediaan,” tambah Budi.

3. Struktur Dak Penahan Beban yang Diabaikan.

Klarifikasi juga menyoroti keberadaan Dak (plat beton) berukuran besar di atas toilet yang berfungsi menopang tangki air berkapasitas tinggi.

“Ini bukan sekadar toilet biasa, melainkan bangunan dengan kebutuhan struktural khusus untuk menahan beban berat,” papar Budi.

Sahnan Hasibuan diakui tidak memperhatikan detail arsitektural ini dalam analisis awalnya.

4. Komitmen Transparansi dan Misi Pembangunan

Budi menegaskan komitmen Pemkab Rohil untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan anggaran.

“Kami tidak mungkin bermain-main dengan dana publik, apalagi untuk pembangunan fasilitas masjid yang suci,” tegasnya.

Dia mengimbau masyarakat menghentikan persepsi negatif dan fokus pada tujuan jangka panjang peningkatan infrastruktur Rohil.

SAHNAN HASIBUAN AKUI KELALAIAN:

“MOHON KONDUSIFKAN KEMBALI ROHIL!

Sahnan Hasibuan, pengamat pembangunan yang disebut dalam polemik ini, mengonfirmasi telah bertemu Budi Mulia untuk klarifikasi.

“Saya akui ada ketidaktelitian dalam analisis harga dan metode konstruksi. Saya mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi,” ujarnya.

Sahnan berharap masyarakat dan media mengalihkan perhatian dari kasus toilet Sintong.

“Mari kita fokus pada pengawasan proyek strategis lain yang menggunakan APBN/APBD. Tujuan akhir kita sama: memastikan pembangunan Indonesia berjalan transparan dan bermutu,” pungkasnya.

 

Editor: Arjuna.