Powell Beri Gambaran Buruk Rencana Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed  

Pemerintah149 views

 

Mabesnews.com Medan-Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell memberikan gambaran buruk terkait rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed nantinya.

 

“Powel menggambarkan, suku bunga acuan di AS bisa dinaikkan dari target awal sebelumnya,” kata pengamat ekonomi,.Gunawan Benyamin saat berbicara kepada media ini, Jumat 10/3/2023.

 

Dia menilai The Fed sangat berpeluang untuk menaikkan bunga acuan hingga 6% ke depan.

Artinya apa yang dikuatirkan banyak pihak terkait kemungkinan resesi sudah tidak terbantahkan lagi.

 

Sulit bagi AS lanjut Benyamin untuk keluar dari ancaman resesi tersebut. Karena bunga tinggi akan terus menekan pertumbuhan ekonomi. Tentunya apa yang disampaikan Gubernur Bank Sentral AS itu mencerminkan kondisi fundamental ekonomi AS.

 

“AS harus mengalami resesi untuk kemudian baru masuk ke periode pemulihan,” ujar Benyamin yang juga analis pasar keuangan seraya menyebut akibat pernyataan The Fed pasar keuangan mengalami tekanan di akhir pekan ini.

 

Disinggung tentang Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, Benyamin mengakui terkoreksi 0.51% di level 6.765,30. IHSG juga tidak sendirian, banyak bursa di Asia yang bertumbangan.

 

“Bahkan indeks bursa saham Hang Seng terpuruk hingga 3% pada perdagangan hari ini. Bursa di Eropa dan di Amerika juga mengalami keterpurukan yang tidak jauh berbeda,” rincinya.

 

Lantas bagaimana kinerja Rupiah ? Benyamin memprediksikan pada akhir pekan ini Rupiah mencoba untuk melawan kuatnya tekanan US Dolar. Rupiah pada perdagangan akhir pekan ini di transaksikan di level 15.445 per US Dolar.

 

Setelah sebelumnya mata uang rupiah sempat mengalami tekanan hingga ke level 15.500 per US Dolarnya. Tekanan pada mata uang rupiah ini memicu spekulasi apakah nantinya Gubernur BI akan merubah sikapnya atau tidak?.

 

“Karena sebelumnya Gubernur BI menyatakan tidak akan menaikkan bunga acuan lagi. Hal ini menjadi tanda tanya besar, mengingat The Fed justru bersikap sebaliknya,” kata Benyamin

 

Pelemahan rupiah belakangan ini kata dia tidak bisa dianggap enteng karena semua akar masalahnya ada di Bank Sentral AS. Kenaikan bunga acuan yang agressif di AS dan jika tidak diimbangi, akan lebih banyak menyisakan penderitaan bagi mata uang di sejumlah negara termasuk Indonesia.

 

Sementara itu harga emas terpantau stabil setelah sempat terpuruk sesaat setelah Gubernur The Fed menyampaikan pandangannya. Harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran $1.835 per ons troy, atau Rp 914 ribu per gram.(tiar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *