Pengamat: Intervensi Beras Bulog Tidak “Menggigit”, Masyarakat Miskin Menjerit

Pemerintah139 views

 

MABESNEWS.COM | Medan – Dalam sepekan terakhir harga beras murah atau beras kualitas bawah di kota Medan naik mencapai 10.7%. Alih-alih harga beras turun karena BULOG intervensi pasar. Tapi data PIHPS menyebutkan harga beras konsumsi masyarakat di SUMUT kian melambung.

Harga beras murah yang sebelumnya dijual dikisaran Rp. 9.750 per kg saat ini rata rata dijual Rp 10.800 per kg. Beras murah inilah yang dikonsumsi masyarakat menengah bawah atau miskin.

Namun harganya mengalami kenaikan sangat tinggi dalam sepekan terakhir. Ini sangat membebani masyarakat dan tentunya akan kian memperbanyak jumlah warga miskin di SUMUT. Dari hasil observasi di lapangan, BULOG mengklaim telah menggelontorkan beras di 53 pasar tradisional di kota Medan.

” Hasil survey langsung di lapangan, saya menemukan adanya perbedaan harga beras BULOG yang sangat jauh dengan beras lainnya. Di pasar Brayan, misalnya pedagang pengecer membandrol harga beras BULOG Rp 9.950 per Kg, atau Rp 49.750 untuk kemasan 5 Kg,” kata pengamat ekonomi Gunawan Benyamin kepada media ini di Medan, Kamis 2/2/2023.

Sementara harga beras murah di pasar tradisional Brayan dijual dengan harga Rp 11 ribu per Kg. Hasil wawancara langsung dengan konsumen BULOG, mereka membandingkan harga beras BULOG justru dengan beras medium dan premium mencapai Rp 13 ribu per Kg nya.

“Karena kualitas beras BULOG ada di level medium ke atas. Tetapi sayangnya, meski ada selisih yang begitu jauh, justru beras medium dan premium itu naik berkisar 3% hingga 3.5% dalam sepekan terakhir,” rinci Benyamin.

Tidak jauh berbeda juga ditemukan di sejumlah pasar tradisional lainnya. Seperti di pusat pasar, Petisah dan Sukaramai. Kenaikan harga beras disaat intervensi BULOG ini menjadi tanda tanya besar.

“Namun saya berkesimpulan intervensi beras yang dilakukan BULOG masih jauh dari jumlah yang diharapkan untuk membuat harga beras sesuai HET nya (Rp 9.950 per Kg),” tambah Benyamin seraya menyebutkan awal Februari ini, BPS merilis angka laju tekanan inflasi SUMUT bulan Januari jauh diatas angka nasional.

“SUMUT merealisasikan inflasi 0.91% (M to M) di Januari 2023. Angka ini lebih tinggi dari realisasi nasional sebesar 0.34%, atau lebih tinggi dari ekspektasi saya sebelumnya yang juga berada di angka paling buruk 0.3%. salah satu penyumbang tingginya inflasi tersebut yakni harga beras,” sebut Benyamin.

Dia mengatakan masyarakat SUMUT benar benar dirugikan dengan kenaikan harga beras belakangan ini. Karena harga beras juga naik di kota lainnya seperti Siantar, Sibolga dan Padang Sidempuan. Sumbangan inflasi yang begitu besar di awal tahun, menjadi indikasi kalau pengendalian inflasi SUMUT di tahun 2023 ini memiliki tantangan yang besar.

“Sayangnya saya meihat tren harga beras di tahun 2023 ini masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” prediksi Benyamin.

(bach)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *