Gampong Seumirah Nisam Antara Kampung Industri Penyebar Bakteri di Lingkungan Warga

Lainnya168 views

MabesNews.com l Aceh Utara- Sejumlah masyarakat Gampong Seumirah, kecamatan Nisam Antara, kabupaten Aceh Utara, merasa tidak nyaman dengan keberadaan kandang ayam potong yang di diduga rata-rata milik pengusaha tokr luar desa tersebut, Sabtu (24/06/2023.

Salah seorang masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya, menuturkan pada media ini” kami merasa tidak nyaman akan keberadaan kandang ayam di kampung kami saat ini, pasalnya setelah kegiatan panen dikandang itu, banyak lalat berhamburan keluar yang diduga bersumber dari limbah kadang ayam dimaksud, yang berterbangan masuk rumah-rumah kami dan warung warga, sehingga warung terlihat sepi, akibat para pembeli terkesan ogah mau duduk kebanyakan lalat di meja warung, tuturnya.

Di samping itu, ketika ada salah satu dari kami masyarakat yang melaksanakan kegiatan kenduri pesta atau kemalangan ( acara takziah ) lalat hinggqap di setiap makanan yang kami sajikan untuk para tamu yang menghadiri acara, tambahnya.

Sehingga Masyarakat menilai dengan adanya Usaha kandang ayam potong tersebut, sangatlah mengganggu dan meresahkan lingkungan, apalagi masyarakat yang dekat dengan kandang sangat terasa dan tercium bau nyengat yang keluar dari limbah kadang, bagi kami yang berada di seputaran lokasi kandang itu sangat, imbuhnya.

Dari itu kami selaku masyarakat yang bertempat tinggal di seputaran lokasi kandang ayam potong itu, di dusun Drien kuneng dan simpang paya gampong seumirah, berharap agar pihak terkait Dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) kabupaten Aceh  Utara, dapat memperhatikan kondisi kami. Setidaknya turun ke lokasi langsung untuk memantau kondisi kandang, layakkah kadang tersebut di gunakan lingkungan kami masyarakat yang berlokasi di sekitar areal kandang, ungkap salah satu masyarakat dengan harapan pihak terkait dapat membantu akan keberadaan mereka.

Ketika awak media mengkonfirmasi kepada geuchiek Gampong Seumirah yang di dampingi tokoh pemuda gampong, mengatakan bahwa” kami telah berupaya untuk menegur akan proses pemeliharaan ayam secara asal-asalan yang mengganggunya masyarakat itu. Namun sayangnya pihak yang melakukan pemeliharaan ayam potong secara asal-asalan Non Blower tersebut,

merupakan orang yang memiliki kekuasaan didalam Lembaga Wakil Rakyat dan APH, hingga kami tidak berdaya untuk mencegah hal tersebut, ucap tokoh pemuda itu yang di iyakan oleh geuchiek sembari menutup pembicaraannya.

Menurut pemantauan awak media yang turun ke lokasi, di Gampong Seumirah terdapat sekitar 10 kandang dengan lokasi yang berbeda. Dari 10 kandang tersebut 5 diantaranya menggunakan sistem Blower dan 5 lainnya masih memakai sistem manual.

Rizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *