Tutup Rakernis Kapolri Tegaskan Pentingnya Penguatan SDM Sejak Awal Untuk Raih Kepercayaan Publik 

Polri158 views

MabesNews.com – Kepri – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Staf Bidang Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri di Kepulauan Riau. Dalam kesempatan itu, Sigit menekankan soal, arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengawal agenda Nasional mau pun Internasional hingga meraih kepercayaan Publik terhadap Institusi Polri, Sabtu (18/3/2023).

Mengawali pengarahannya, Sigit menyatakan bahwa, SDM Polri harus menyiapkan personel – personel Kepolisian yang unggul guna mampu mengawal dan mengamankan seluruh Intruksi Presiden Jokowi dalam Rapim TNI dan Polri terkait dengan kebijakan serta Program Pemerintah.

 

“Beberapa waktu yang lalu Presiden telah menyampaikan, kebijakan di Rapim TNI dan Polri, namun tidak ada salahnya bila saya selalu mengulang di setiap acara Rakernis. Ini juga, agar seluruh rekan – rekan kemudian bisa memahami apa yang menjadi kebijakan Presiden. Dan kemudian dari sisi SDM tentunya mempersiapkan personel – personel yang kemudian bisa melaksanakan apa yang menjadi kebijakan Presiden,” kata Sigit dalam penutupan Rakernis SSDM Polri, Jumat, 17 Maret 2023, malam.

 

Sigit pun tak lelahnya, kembali menyampaikan, poin penekanan yang disampaikan Presiden Jokowi kepada seluruh Kementerian atau Lembaga termasuk Polri. Yakni, kemampuan bekerja secara Mikro tak hanya Makro, antisipasi Inflasi, penguatan investasi dan hilirisasi, mencegah tindak pidana yang merusak lingkungan karena akan merugikan masyarakat, mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024 serta memiliki kesiapan menghadapi dinamika lingkungan strategis Global yang penuh dengan ketidak pastian.

 

“Jadi ini menjadi arahan Presiden yang harus kita tindak lanjuti tentunya masing – masing Satker dan fungsi memiliki tugas berbeda untuk kemudian bisa menyukseskan apa yang menjadi kebijakan Presiden,” ujar Sigit.

 

Dalam pengarahannya, dipaparkan pula untuk melakukan pengawalan soal program kebijakan dalam rangka mempertahankan pertumbuhan ekonomi di dalam Negeri. Diantaranya adalah, menjamin ketersediaan serta menjaga harga bahan pokok penting, penggunaan keuangan Negara sebagai Shock Absorber, penguatan investasi dan hilirisasi, yang terakhir adalah menjaga Pasar Domestik.

 

Mengamankan dan mengawal Agenda Nasional mau pun Internasional juga harus menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh personel SDM Polri. Mulai dari pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 yang tahapannya dimulai saat ini, Piala Dunia U-20, ASEAN Summit hingga isu – isu yang berkembang di masyarakat.

 

Dengan adanya segala bentuk agenda dan tantangan yang ada, Sigit menyebut bahwa, untuk saat ini, seluruh jajaran Korps Bhayangkara harus bersatu padu dan bergandengan tangan untuk kembali meraih tingkat kepercayaan Publik yang sempat mencapai angka tertinggi.

 

Selain melakukan perbaikan dan Reformasi Kultural, Sigit menegaskan, pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia Polri sejak dini guna meraih kembali rasa kepercayaan Publik terhadap Polri. Karena, menurut Sigit, dengan tingginya kepercayaan masyarakat, maka akan berdampak pada kepuasan atas penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan saat bertugas.

 

“Oleh karena itu bagaimana upaya kita untuk mengembalikan kepercayaan Publik ini menjadi harga mati yang harus kita perjuangkan,” ucap Sigit.

 

Penguatan sejak dini atau mulai dari Rekrutmen, pendidikan dan pelatihan hingga resmi menjadi personel Kepolisian, kata Sigit, harus selalu digaungkan penekanannya pada tiga kompetensi yakni, teknis, kepemimpinan dan etika.

 

“Dan peran SDM tentunya bagaimana kemudian kita mempersiapkan SDM – SDM kita yang selalu saya sebutkan, bahwa kita tidak hanya cukup memiliki kompetensi teknis. Namun kita juga harus mampu memiliki kompetensi terkait dengan masalah kepemimpinan, dan juga yang paling utama, paling penting, adalah kompetensi etik,” tutur eks Kabareskrim Polri itu.

 

Lebih dalam, Sigit mengungkapkan soal, komitmen dari jajaran SDM terkait penerapan Prinsip Betah (Bersih, Transparan dan Akuntabel). Dengan adanya hal itu, Sigit menginstruksikan tidak ada lagi, proses Rekrutmen yang tidak benar atau bahkan mengarah ke Transaksional. Pemahaman tersebut harus terus dimaksimalkan oleh jajaran SDM Polri kepada masyarakat. Bahwa, untuk masuk menjadi keluarga besar Polri harus persiapan dan melewati tahapan serta proses yang sudah diatur.

 

“Kalau di lingkungan kita sudah bagus, tapi di luar lingkungan SDM

masih memberikan ruang, sehingga bagaimana caranya agar teman – teman dari SDM mewaspadai ini. Kerja sama dengan baik dengan Propam dan pengawas – pengawas dari luar. Sehingga kemudian ini betul – betul bisa kita berantas. Karena saya juga pasti tidak akan terima, kalau rekan – rekan sudah baik, tapi kemudian dinilai masih seperti ini. Jadi pengorbanan rekan – rekan yang sudah sedemikian rupa tidak ada manfaatnya,” papar Sigit.

 

Terkait hal itu, bahkan Sigit menyinggung soal kasus dugaan lima Polisi jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng) yang diduga menjadi Calo dalam penerimaan Bintara Polri Tahun 2022. Dengan tegas, Sigit memerintahkan, kepada Kapolda Jateng dan jajaran Propam, terhadap lima orang itu diberikan Sanksi PTDH atau proses pidana. Menurut Sigit, selain memberikan efek jera, ini adalah komitmen perubahan yang dilakukan oleh Institusi Polri.

 

“Saya sudah perintahkan kepada

Kapolda dan Kabid Propam berikan hukuman, kalau tidak di PTDH,

proses pidana. Sehingga tidak ada lagi yang bermain – main dengan masalah ini. Karena kita semua sudah serius, saya lihat teman – teman ini sudah luar biasa, tapi kalau kemudian di luar masih ada bermain – main, menembak di atas kuda, mau apa jadinya kita. Tetap persepsi selalu akan begitu,” tegas Sigit.

 

Tak hanya itu, Sigit mengaku mendapatkan informasi adanya proses Transaksional terkait dengan jalur Sekolah Inspektur Polisi (SIP). Dengan komitmen yang dipegang teguh, Sigit secara tegas langsung mencoret oknum tersebut.

 

“Baru saja terkait dengan SIP, saya dapat laporan dan aduan, mereka masuk lewat

Institusi tertentu bayar lagi. Terus saya suruh coret waktu itu, baru ketahuan yang bayar, karena memang kita batasi untuk

pemberian Kuota Tahun ini, tapi ternyata dari jalur – jalur begitu juga ada, begitu kita coret baru ketahuan yang bayarnya.” ungkap Sigit.

 

Sigit mengatakan, hal – hal yang dapat melahirkan persepsi negatif seperti itu harus segera dihentikan. Kedepannya, ditegaskan Sigit, siapa pun yang mencoba bermain – main akan hal itu, baik personel Polri mau pun pihak luar, maka jangan ragu untuk melakukan tindakan tegas.

 

“Jadi kehormatan kita sama – sama, untuk menunjukan SDM Polri tidak

seperti itu. Kalau pun ada, itu adalah orang yang memanfaatkan dan

kalau itu masih Polisi juga ketahuan, kita proses keras. Kalau di luar

Polisi kalau ketahuan, ada proses sidang. Kita ingin di mata masyarakat semenjak dari awal sampai pada saat proses pengembangannya, Polri lebih baik. Karena ini juga menjadi salah satu kunci untuk mengembalikan kepercayaan Publik dan meningkatkan kepercayaan sesuai dengan apa yang menjadi

harapan masyarakat,” kata Sigit.

 

Disisi lain, Sigit juga menyampaikan, apresiasi kepada jajaran SSDM Polri yang sebenarnya juga terus melakukan pengembangan terhadap SDM Polri. Mulai dari, peningkatan profesionalisme, memberikan pelatihan – pelatihan dengan memanfaatkan teknologi

informasi, E – Dikbangspes, Polisi Belajar hingga mendapatkan penghargaan.

 

Kemudian berbagai inovasi, peningkatan kesejahteraan personel khususnya penyediaan tempat tinggal melalui Aplikasi Griya PNPP hingga Program Quick Wins.

“Di samping itu, tentunya prestasi – prestasi lain yang cukup banyak yang telah ditorehkan oleh jajaran SSDM Polri. Oleh karena itu tentunya saya ucapkan selamat,” tutup Sigit. Pewarta (Markus.T).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *