Tiga Aktivis ini Sambangi Kejari Bulukumba, Beri Dukungan Ungkap Mafia Pupuk

Pemerintah553 views

MABESNEWS.COM, BULUKUMBA – Tiga aktivis dari berbagai latar belakang mengunjungi Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba untuk memberikan dukungan dalam mengungkap jaringan mafia pupuk di wilayah Bulukumba. Aktivis tersebut adalah Karaeng Tompo dari lembaga pemuda afiliasi toleran indonesia (Pati), Iwan dari Aliansi Masyarakat Bersatu ( A1), dan Asdar Sakka, seorang aktivis buruh tani.

Kehadiran mereka menandakan solidaritas dan dukungan penuh terhadap upaya penegakan hukum yang sedang berlangsung.

Ketiga aktivis ini memberikan apresiasi dan dukungan kepada Kejari Bulukumba yang dinilai tidak main-main dalam menangani kasus penyelundupan pupuk subsidi.

Mereka berharap upaya yang dilakukan Kejari Bulukumba dapat membuahkan hasil dan menghentikan praktik ilegal yang merugikan petani dan masyarakat luas akibat ulah mafia pupuk.

“Kami datang ke sini untuk menunjukkan bahwa kami mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang diambil oleh Kejari Bulukumba dalam mengungkap jaringan mafia pupuk,” ujar Asdar Sakka. Selasa (4/6/2024).

 

“Kasus penyelundupan pupuk subsidi di Bulukumba sudah menjadi sorotan publik, terutama dengan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat khususnya para petani yang turut serta dalam memberikan semangat kepada Kejari Bulukumba,” kata Asdar Sakka aktivis buruh tani ini.

Asdar Sakka mengatakan, praktik ini tidak hanya merugikan petani yang membutuhkan pupuk dengan harga terjangkau, tetapi juga menciptakan kelangkaan pupuk di daerah Bulukumba.

“Dengan komitmen yang kuat dari aparat penegak hukum dan dukungan dari masyarakat, diharapkan jaringan mafia pupuk ini dapat segera diungkap dan ditindak tegas, sehingga kesejahteraan petani dan distribusi pupuk yang adil dapat terwujud,” tukas Asdar Sakka.

Sementara itu Karaeng Tompo juga berharap kepada Kejari Bulukumba kasus ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam penanganan kasus penyelundupan pupuk subsidi.

“Saya mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi dan melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan,” katanya.

“Kita semua punya peran penting dalam menjaga keadilan dan kesejahteraan masyarakat, kita bersatu dan lawan kejahatan bersama-sama,” tandas Kareng Tompo.

Iwan Aktivis dari Aliansi Masyarakat Bersatu (A1/ menambahkan, kasus penyeludupan pupuk subsidi harus terus dikawal.

Menurut Iwan kasus penyelundupan ini melibatkan jaringan yang cukup luas dan terorganisir.

“Oleh karena itu, kami dan Kejari Bulukumba bekerja keras untuk membongkar jaringan tersebut dan memastikan semua pihak yang terlibat mendapatkan hukuman yang setimpal,” katanya.

Sementara itu, Kejari Bulukumba melalui Kasubsi A, Dedy, menegaskan komitmennya dalam mengusut tuntas kasus ini.

“Kejari terus berupaya mengembangkan kasus ini, agar nantinya bisa diproses lebih lanjut,” ungkap Dedy.

Dedy juga menambahkan bahwa, pihak Kejari telah mengumpulkan berbagai bukti dan informasi yang akan menjadi dasar untuk menjerat pelaku penyelundupan pupuk subsidi.

“Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas, dan kami tidak akan mundur sebelum para pelaku ditangkap dan diadili,” tegas Dedy.

 

Di sisi lain lanjut Dedy, dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para aktivis, sangat berarti bagi Kejari Bulukumba. Dukungan tersebut memberikan semangat dan motivasi tambahan bagi aparat penegak hukum untuk bekerja lebih giat dalam memberantas kejahatan yang merugikan banyak orang.

“Dengan adanya dukungan ini, kami semakin yakin bahwa upaya kami akan berhasil dan keadilan akan ditegakkan,” tukas Dedy.

Diketahui, kasus ini bermula dari penyelundupan pupuk subsidi yang dilakukan dari Kabupaten Bulukumba ke Kabupaten Jeneponto. Pupuk subsidi yang seharusnya digunakan oleh petani di Bulukumba ternyata diselewengkan dan dijual secara ilegal di Kabupaten Jeneponto.