Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuding klaim Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang menyebut 303 ribu orang terserap kerja pada semester I 2025 hanyalah angka “pemanis” yang jauh dari realita lapangan.
“Gelombang PHK besar-besaran sedang menghantam berbagai sektor. Angka ini patut diduga hanya asal bapak senang dan politis,” tegas Said Iqbal, Minggu (10/8/2025).
Menurutnya, pemerintah sengaja membangun narasi seolah situasi ketenagakerjaan aman terkendali, padahal buruh tengah terjepit krisis. “Upah stagnan, lapangan kerja seret, dan PHK terus merajalela. Buruh dipaksa bertahan di tengah badai, sementara publik dicekoki data manis,” ujarnya.
Ia mendesak pemerintah berhenti memoles angka demi citra dan mulai membuka data yang sebenarnya. “Jangan tutupi luka buruh dengan statistik palsu. Yang dibutuhkan sekarang adalah solusi, bukan ilusi,” tegasnya.***






