Jakarta – Selama rakyat belum sepenuhnya sadar siapa kawan dan siapa lawan, selama itu pula mereka akan terus diperas oleh kekuasaan yang bersekutu dengan modal. Partai Buruh menegaskan, partai ini tidak lahir untuk membagikan sembako murahan atau mengumbar janji palsu menjelang pemilu, melainkan untuk membongkar dan mengganti sistem busuk yang membuat rakyat terus miskin di negeri yang kaya raya.
“Kekayaan alam Indonesia digaruk habis oleh segelintir pejabat dan pengusaha rakus, sementara rakyat hanya mendapat debu dan limbahnya,” tegas Partai Buruh dalam pernyataannya, Jumat (15/8/2025). “Inilah wajah asli negara hari ini: hukum melindungi elite, kebijakan menguntungkan konglomerat, dan rakyat dibiarkan berebut remah.”
Partai Buruh menilai, selama rakyat hanya melihat politik sebagai pesta lima tahunan untuk memilih ‘bos baru’, mereka akan terus jadi korban. Kesadaran politik kelas pekerja harus dibangun, agar rakyat mengerti bahwa kekuasaan sejatinya milik mereka, bukan segelintir orang di gedung megah.
“Jika rakyat tidak merebut kembali kendali atas negara ini, kita hanya akan menjadi buruh di tanah sendiri, bahkan di negeri yang kita dirikan dengan darah dan nyawa,” tambahnya.
Dengan sikap keras, Partai Buruh menyerukan agar rakyat berhenti percaya pada janji-janji manis politisi, dan mulai percaya pada kekuatan mereka sendiri. Karena perubahan sejati hanya akan lahir ketika rakyat tak lagi tunduk pada penguasa, tapi berdiri sebagai pemilik kedaulatan yang sesungguhnya.***
