Mabesnews.com,-Tapaktuan – Manajer GIS Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA), Lukmanul Hakim, mengungkapkan temuan titik api (hotspot) di sekitar dan di dalam area konsesi PT Aceh Lestari Indo Sawita (ALIS) di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Temuan ini disampaikan setelah tim HAkA melakukan pemantauan langsung ke lokasi pada Kamis, 24 Juli 2025.
Dari hasil analisis data satelit dan pemantauan lapangan, HAkA mencatat bahwa kebakaran terjadi berulang kali di wilayah tersebut pada 1, 5, 18, 19, 24, 25, dan 26 Juli 2025. Bahkan, pada 5 Juli 2025, tiga titik api terpantau berada di dalam area PT ALIS, berdasarkan data Fire Information for Resource Management System (FIRMS) milik NASA.
“Total luas lahan yang terindikasi terbakar mencapai 703 hektare. Sebanyak 72 hektare di antaranya berada dalam area PT ALIS,” ungkap Lukmanul Hakim melalui keterangan tertulis, Senin, 28 Juli 2025.
Lukman menyebutkan, saat kunjungan ke lokasi, pihaknya mendapati kebakaran masih berlangsung dan titik api berada di dekat area PT ALIS, mengarah ke kawasan konservasi Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil.
Dari hasil interpretasi citra satelit Planetscope tanggal 26 Juli 2025, HAkA juga menemukan indikasi pembangunan kanal atau parit mengikuti batas area PT ALIS di bagian barat, utara, dan sebagian timur. Kanal-kanal itu mengarah ke lahan gambut yang memiliki fungsi lindung.
“Dari total 1.357 hektare lahan yang diajukan PT ALIS dalam Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR), sekitar 109 hektare sudah digarap dan sebagian telah ditanami,”ujarnya.
Area konsesi PT ALIS itu disebut masuk ke dalam wilayah fungsi lindung ekosistem gambut dan juga berada di kawasan kesatuan hidrologis gambut lintas kabupaten/kota, berdasarkan peta ekosistem gambut skala 1:250.000 dari Geoportal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Lahan PT ALIS juga berbatasan langsung dengan SM Rawa Singkil—habitat kritis bagi spesies endemik seperti orangutan sumatra. SM Rawa Singkil merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), salah satu benteng terakhir keanekaragaman hayati di Sumatra.
Dalam laporan HAkA, Kabupaten Aceh Selatan tercatat sebagai daerah dengan kehilangan tutupan hutan tertinggi di Aceh selama tiga tahun terakhir, dari 2022 hingga 2024, dengan total kehilangan mencapai 5.094 hektare.
“Wilayah Trumon yang menjadi lokasi PT ALIS dan berdekatan dengan SM Rawa Singkil turut menjadi penyumbang utama hilangnya tutupan hutan,” jelas Lukman seraya menambahkan bahkan tren ini masih berlanjut sepanjang 2025. Dalam enam bulan pertama (Januari–Juni), tutupan hutan yang hilang di KEL Aceh Selatan tercatat mencapai 818 hektare.
(Samsul Daeng Pasomba/Tim)