DI SMPN 12 KOTA CIREBON, PROV. JABAR, SETIAP KEGIATAN, WARTAWAN LAIN TAK BOLEH MELIPUT. CUKUP SATU MEDIA SAJA, KATA KEPALA SEKOLAH !

Pemerintah310 views

MABESNEWS.COM, Cirebon – “Pak, mau kemana dan menemui siapa?” diawali dengan kata kata dari security sekolah SMP N.12 , menghadang wartawan, saat wartawan datang. Karena di sekolah SMPN 12 Kota Cirebon ada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, pada Rabu (11/10) pada jam 10.15 wartawan itu datang, acara baru di gelar di adakan di sekolah.

Disampaikan security saat menyetop wartawan yang mau liput acara Maulid Nabi Muhammad . SAW di SMP N . 12 . Begitu wartawan mau masuk ke Dalam sekolah. security / penjaga sekolah dari pos jaganya menghampiri wartawan media ini dan wartawan dari media BUSER NUSANTARA – SOROT.TV.com. yang ingin liput acara tersebut , dilarang masuk di cegah, dengan alasan Ibu . Hj. Iis Nuraeni. SPd, M.Pd tidak mengizinkan dan tidak membolehkan wartawan dari selain dari media RADAR CIREBON saja yang boleh liput.

Katanya disampaikan securitynya. Entah dengan tidak memberi alasannya apa dan kenapanya wartawan dari media lain tidak boleh masuk dan meliput acara di Sekolah SMP N 12 Kota Cirebon, wartawan urung untuk meliput acara di sekolah SMPN 12.

Setelah kejadian ini disampaikan ke Ketua DPD. PWRI Cirebon Bapak Juanda dan ke Ketua DPP. FWC (Forum Wartawan Cirebon) Hadi Jarot, memberi komentar dan kritik pedas,

“Sangat menyayangkan atas sikap kepala sekolah demikian , katanya, tunjukkan arogansi , penjegalan pada wartawan yang mau liput acara di sekolahan SMP N 12. Kok dilarang, toh sekolah itu bukan sekolah miliknya dan bu Iis menjabat sebagai Kepala Sekolahpun itu hanya amanah. Terkait ketidak-nyamanan terhadap kedatangan wartawan, dimananya.

Wartawan bukan mau ganggu datang itu, dikatakan Hadi Jarot dan Juanda, Kepala sekolah SMPN 12 Kota Cirebon melanggar UU Pers nomor 40 tahun 1999. Dan Undang Undang KIP (Keterbukaan Informasi Publik ), menghalangi tugas wartawan untuk mendapat informasi dan meliput pemberitaan ( pencerminan citra buruk seorang kepala sekolah yang tidak mau diajak dialog dan bermitra dengan wartawan dari media lain. Terlihat diskriminasi terhadap penerimaan wartawan yang datang,”

Hanya pada satu media saja yang di bolehkan . Tak dapat di ajak kemitraan dengan Wartawan lain langkah yang salah di ambil oleh kepala sekolah ini. Ada apa dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 12 ini???

( Rico )