Mabesnews.com.Bulukumba – Suasana di Bundaran Pinisi Bulukumba memanas pada Senin (03/02/2025) ketika Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia (DPN PATI) turun ke jalan. Dengan suara lantang, mereka menuntut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba, khususnya Komisi III, untuk segera mengaudit sejumlah proyek konstruksi yang dinilai bermasalah.
Tuntutan PATI: Audit Transparan atau Aksi Berlanjut?
Dalam aksi tersebut, PATI menyoroti empat proyek yang dianggap bermasalah, yaitu:
1. Pagar Mall Pelayanan Publik Bulukumba.
2. Jembatan di Desa Manjalling.
3. Rabat Beton di Desa Darubiah.
4. Rabat Beton di Desa Bululohe.
Namun, hingga kini hanya satu tuntutan yang mendapat respons, yakni pengecekan proyek Pagar Mall Pelayanan Publik yang dilakukan DPRD pada 4 Februari 2025.
Ketua Umum PATI, Agus Salim, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya respons DPRD. “Titik pekerjaan yang dicroscek pada 04/02/2025 hingga kini belum ada perkembangan. Jika DPRD terus berdiam diri, kami akan kembali turun ke jalan dengan aksi jilid II,” tegasnya di Pesisir Pantai Merpati (18/02/2025).
Jihank’, sapaan akrab Agus Salim, menambahkan bahwa PATI menuntut transparansi penuh. “Kami tidak ingin pengecekan sekadar formalitas. Semua titik yang kami laporkan harus diaudit dan hasilnya dibuka ke publik. Jika tidak, PATI tidak akan tinggal diam,” ujarnya kepada awak media.
DPRD Bulukumba Diberi Ultimatum: Akankah Bertindak atau Menunggu Aksi Jilid II?
Sebagai langkah konkret, Wakil Sekretaris Jenderal PATI, Ibrahim Ilyas, telah mengirim surat resmi kepada Komisi III DPRD Bulukumba pada 6 Februari 2025, mendesak segera digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Sebagai lembaga yang mengawasi keuangan, pembangunan, dan perekonomian, Komisi III memiliki tanggung jawab memastikan proyek pembangunan daerah berjalan sesuai standar. PATI menegaskan, tanpa pengawasan yang ketat dan transparan, masyarakat Bulukumba akan terus dirugikan.
Kini, bola panas ada di tangan DPRD. Akankah mereka bertindak cepat atau justru membiarkan gelombang demonstrasi berlanjut? Masyarakat Bulukumba menanti jawaban tegas dari para wakil rakyat mereka.