Bertauhidlah

Opini31 views

Oleh : Muhammad Ali Gandapura

 

Mabesnews.com-Kalimat Tauhid adalah kalimat sakral sebagai hubungan spiritual antara Allah sebagai zat yang wajib disembah oleh seorang hamba, sekaligus kalimat ini sebagai pembeda antara muslim dengan bukan muslim (Islam)

Kalau kita memahami Tauhid, kita tidak bisa melepaskan diri dari Al Qur’an (QS Al Baqarah ayat 256). Artinya, “Tidak ada paksaan untuk memeluk Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan salah. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesunggunya ia telah berpegang teguh pada tali yang kokoh”.

Setelah memahami ayat ini dengan benar, baru keimanan akan tumbuh menjadi subur. Nabi Ya’kub bertanya kepada anaknya. Tuhan yang mana yang akan engkau sembah ? (QS2:133.)

Nabi Ibrahim menjadikan kalimat ini sebagai Kalimatan Baqiyatan PD keturunannya QS Az Zukhruf:28. Kalimat Lailahailallah tidak cukup di ucapkan tanpa memahami maknanya dan mengamalkan isinya. Lailahailallah adalah ucapan lisan yang di yakini dengan hati dan diamalkan dengan perbuatan, cinta kepada ahli tauhid sekaligus benci pada penentang tauhid.

Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang mengucapkan Lailahailallah dan ingkar pada segala sesuatu yang di sembah selain Allah, maka ia masuk syurga (B,M). Kalimat tauhid Lailahailallah adalah penolakan (Nafi) pada segala sembahan selain Allah dan wajib menetapkan (istbat) hanya Allah yang wajib di sembah dan di ibadahi.

Inilah Tauhid Uluhiyah yang tidak dimiliki selain oleh orang yang beriman, menjadikan Tauhid Uluhiyah sebagai bahagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan Allah. Hal ini akan menghadirkan sebuah ketenangan dalam keseharian.

Walaupun orang yang berpegang teguh pada agama Allah di akhir zaman akan menjadi laksana orang asing di tengah keramaian, dan inilah sifat orang Islam di akhir zaman. Sabda Nabi, Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing. Maka berbahagialah orang orang yang asing yaitu orang yang berpegang teguh pada sunnahku, ketika Sunnah di rusak oleh orang yang datang setelahku.(Hadits) editor : bay