Jakarta, Portal Medan, 18 November 2025. – Sebuah ruang di Gedung Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) terasa lebih padat dari biasanya. Suasana serius, namun harapan mengalir di udara. Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sumatera Utara (USU) berkumpul untuk mengambil keputusan penting sebuah keputusan yang akan menentukan arah perjalanan salah satu universitas terbesar di Indonesia lima tahun ke depan.
Beberapa menit setelah penghitungan suara selesai, nama itu kembali disebut: Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si.Peraih 22 suara atau 70,75 persen, unggul telak dari dua kandidat lain.
Di tengah riuh tepuk tangan kecil para anggota majelis, Muryanto tersenyum. Bukan kemenangan pribadi yang ia rasakan, melainkan sebuah amanah besar : melanjutkan transformasi USU menuju USU Emas 2031.
“Periode pertama adalah fondasi. Periode kedua adalah akselerasi.”
Ketika ditemui usai pemilihan, Muryanto tidak berbicara tentang pencapaian pribadi. Ia bercerita tentang USU tentang kampus yang bukan hanya tempat belajar, tetapi rumah bagi puluhan ribu mahasiswa yang menaruh mimpi, dan ribuan dosen serta tenaga kependidikan yang setiap hari bekerja membangun masa depan.
“Tugas terbesar kita adalah memastikan setiap langkah USU berdampak. Bukan hanya menghasilkan lulusan, tapi menghadirkan solusi bagi masyarakat.”
Baginya, rektor bukan sekadar jabatan. Ia adalah penggerak perubahan, navigator kapal besar yang harus menembus gelombang globalisasi, disrupsi teknologi, dan persoalan masyarakat yang semakin kompleks.
Perjalanan Lima Tahun yang Membentuk Pondasi
Dalam periode pertama kepemimpinannya, USU banyak meluncurkan program modernisasi dan digitalisasi.
Mulai dari perbaikan layanan akademik, peningkatan publikasi ilmiah, hingga kemitraan industri yang diperkuat.
Namun tantangan juga tak sedikit.
Pandemi menyentuh sebagian periode kepemimpinannya, memaksa kampus berubah secara drastis menuju digital.
Tetapi justru pada masa itu, peta jalan transformasi mulai disusun.
Kini, setelah pondasi menancap, periode kedua menjadi masa akselerasi.
Peta Jalan “USU Emas 2031”: Visi yang Dibangun dari Harapan Kolektif
Muryanto memaparkan peta jalan yang menjadi inti dari mimpinya:
- USU sebagai World Class University (WCU)
Tidak hanya mengejar peringkat, tetapi memastikan kualitas pembelajaran, penelitian dan tata kelola berskala global.
- Penelitian untuk Kehidupan Nyata
Penelitian bukan hanya untuk dipublikasikan, tetapi untuk dihilirisasi menjadi teknologi, kebijakan, inovasi, dan solusi yang digunakan masyarakat.
- Kampus Digital yang Adaptif
Dari administrasi terpadu hingga AI untuk pembelajaran, USU ingin menjadi kampus yang mudah diakses, efisien, dan modern.
- SDG’s sebagai Panduan Moral
USU mengintegrasikan 17 indikator SDG’s sebagai dasar perencanaan.
Terutama SDG 1 (Kemiskinan), SDG 2 (Ketahanan Pangan) dan SDG 3 (Kesehatan) yang sangat relevan dengan Sumatera Utara.
- USU untuk Masyarakat
Ini adalah pilar yang paling ia tekankan.
USU harus hadir di desa-desa, di keluarga miskin, di puskesmas, di UMKM, di tempat di mana ilmu pengetahuan bertemu kebutuhan nyata.
“Jika USU tidak mampu menjawab persoalan masyarakat, maka kita kehilangan ruh keberadaan universitas.”
Kisah-Kisah yang Membentuk Misi Sosial USU
Di banyak desa di Provinsi Sumatera Utara, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) USU membantu pemerintah memetakan keluarga miskin, mendampingi UMKM, hingga mengajari ibu-ibu cara membuat pangan olahan bergizi.
Di laboratorium kampus, para peneliti menciptakan formula makanan untuk balita stunting.
Di ruang kelas, mahasiswa belajar bukan hanya teori, tetapi juga bagaimana menghadapi dunia nyata.
Dan di balik semua itu, Muryanto selalu menekankan satu hal:
“Kampus harus menjadi bagian dari solusi.”
Langkah Menuju Masa Depan: Antara Harapan dan Tanggung Jawab
Periode kedua bukan hanya melanjutkan program.
Ia adalah janji untuk:
- Mengantar USU masuk Top 700 QS World Rankings
- Memperkuat jejaring global
- Meningkatkan inovasi dan startup kampus
- Menurunkan angka stunting melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas)
- Mendorong program pengentasan kemiskinan ekstrem melalui intervensi ilmu pengetahuan dan teknologi dan wawasan 2031.
Ini perjalanan panjang, tetapi penuh harapan.
Kisah Sebuah Universitas yang Sedang Menuju Cahaya Emasnya
Dalam perjalanannya menuju USU Emas 2031, USU bukan sekadar mengejar predikat sebagai universitas kelas dunia.
Ia sedang membangun karakter (Character Building) : sebuah kampus yang berdaya global namun berpijak kuat pada persoalan masyarakat.
Kepemimpinan Rektor USU Muryanto Amin 5 tahun kedepan menjadi salah satu episodenya sebuah bagian dari kisah besar sebuah universitas yang ingin berdiri sejajar dengan kampus besar dunia, namun tetap hadir bagi rakyat di tanah tempatnya tumbuh.
Dan perjalanan itu, kini, baru saja memasuki babak keduanya.Semoga berkah dan di redhoi-Nya. Aaamiin.(ms2).







