Viralnya Berita Dugaan Jual Beli Bantuan Pupuk Dan Bibit Padi, LIN : Tunggu Laporan APH Segera Panggil Ketua Kelompok

Pemerintah280 views

MabesNews.com, Batu Bara – Semakin viralnya berita dugaan jual beli bantuan pupuk dan bibit padi, di Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Akhirnya Ketua DPC Lembaga Investigasi Negara (LIN) Kabupaten Batu Bara, Aditya Petrus Gultom angkat bicara.

“Bahwa Aparat Penegak Hukum (APH) tinggal menunggu laporan dari Kelompok, Masyarakat, Organisasi Masyarakat, LSM dan lainnya.

Kemudian dengan laporan tersebut, segera memanggil Ketua Kelompok Tani dan kroni kroninya.” Kata Gultom di Kota Indrapura, Sabtu (5/8/2023).

Menurut Gultom, dalam kondisi tekanan ekonomi yang sangat sulit. Dengan melambungnya harga bahan – bahan yang dibutuhkan petani, antara lain, pupuk, bibit, racun dan obat – obatan.

Akan tetapi disatu sisi, tegah benar Ketua Kelompok Tani berinisial WL, yang terkesan memancing di air keruh, mengambil kesempatan, keuntungan dari penderitaan petani.

“Oleh karena itu, kalau oknum seperti WL ini tidak segera diproses dan ditindak, hal ini akan menjadi preseden buruk di kemudian hari.

Jika Kadis Pertanian baik Provinsi maupun Kabupaten setelah mengetahui kondisi ini, namun tidak melakukan tindakan tegas, maka kami menduga bahwa Dinas mengaminkan atau setuju dengan perlakuan WL.” Tegas Gultom.

Tak hanya itu, Kepala Desa yang menerbitkan SK kelompok tani, diminta segera memanggil Ketua kelompok dan bila perlu lakukan pemberhentian dengan tidak hormat.

“Sebab yang kami ketahui, bahwa kelompok tani yang ada di Negara Indonesia ini pastilah ada Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Namun di kelompoknya WL tidak ada Sekretaris dan Bendaharanya. Mengapa ? Karena ulah WL inilah Sekretaris dan Bendahara mengundurkan diri, karena takut terlibat masalah dugaan jual beli bantuan pupuk dan bibit padi.” Papar Gultom.

Selanjutnya kata Gultom, dirinya akan secepat mungkin menyurati Kadis Pertanian Provinsi, untuk mengkonfirmasi seberapa banyak bantuan yang tersalur di Kabupaten Batu Bara, khususnya di Kecamatan Sei Suka.

“Kami akan terus pantau dan mengikuti perkembangan dugaan jual beli bantuan pupuk dan bibit padi ini dan sekaligus membuat laporan.

Kiranya nanti dari kasus ini, APH segera melakukan penyelidikan. Agar semua ini dapat memberikan efek jerah terhadap WL dan kroni – kroninya.” Jelas Gultom.
(P.G)