Mabesnews.com-Bireuen-Ustadz Muhammad Ali mengingatkan umat Islam agar menyadari bahwa senantiasa di awasi dan di evaluasi oleh Allah SWT.
“Kita harus menyadari bahwa kita senantiasa diawasi oleh yang Maha Pencipta,” ujarnya saat bertindak menjadi Khatib Shalat Jumat di Masjid Jamik Al Ikhlas Geulanggang Kabupaten Bireuen, Jumat 26/12/2025.
Di hadapan seribuan jemaah,.Ustadz Muhammad Ali melukiskan bahwa khutbah Jumat 26.Desember 2025 adalah khutbah terakhir pada tahun ini.
Karena itu ustadz mengajak jemaah untuk membuka lebih dahulu beberapa tabir yang selama ini terselubung. Apakah lewat peristiwa baru satu bulan terjadi yakni banjir bandang yang meluluhlantakkan berbagai fasilitas maupun harta benda termasuk korban jiwa manusia.
“Apakah ini dalam kategori ujian, musibah atau azab Allah. Mari kita lihat sebab musabab yang mengundang musibah ini. Pertama kekafiran dan kesyirikan merupakan penyebab utama datangnya azab dari Allah,” papar Muhammad Ali yang sering memberikan ceramah/pengajian subuh di sejumlah masjid di Kabupaten Bireuen.
Perbuatan syirik kata ustadz mencontohkan dengan segala model dan bentuk yang dilakukan umat manusia. Lantas berapa banyak sudah ummat yang dulu telah dibinasakan karena kekafiran mereka.
Kedua, mendustakan ayat-ayat Allah. Sabda Rasulullah SAW, “Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang -orang yang mendustakan rasul-rasulnya.(QS 3:137).
“Ketiga, dosa- dosa dan kemaksiatan yang di perbuat oleh manusia,(QS 30:41). Keempat, tidak mensyukuri nikmat Allah. Bayangkan segala macam nikmat yang dilimpahkan oleh Allah kepada hambanya. Namun, tidak akan di cabut kecuali manusia telah merubah ketaatan menjadi kemaksiatan,(QS 8:53),” terang Ustadz Muhammad Ali dalam khutbahnya berjudul Muqarabatullah.
Kelima, meninggalkan amal ma’ruf nahi mungkar. Demi Allah,jika kalian diam saat ada kemungkaran maka Allah akan mengirim azab pada saat bersamaan doa’ yang kamu panjatkan tidak di perkenankan,(hadits). Setiap musibah itu pelajaran bagi orang berakal, penyebab apa lagi yang tidak di langgar oleh manusia saat ini.
“Maka ke depan kita perlu segera memperbaiki diri atas kekeliruan selama ini yang telah terlanjur menganggap dosa sebagai hal yang biasa. Kita segera sadar diri bahwa kita di awasi dan di evaluasi oleh zat yang Maha Pemberi rizki. Sekecil apapun yang kita lakukan, perasaan,isi hati, ucapan dan perbuatan harus kita pertanggung jawabkan di hadapan yang Maha Kuasa. Mari ke sana dan ke sana kita berhubungan dengan baik semoga segala harapan bisa terwujud adanya,” ingat Ustadz Muhammad Ali. (tiar).







