MabesNews.com, SAYYIDAH Aisyah ra, meriwayatkan sebuah hadis tentang bagaimana kesungguhan Nabi Muhammad Saw, beribadah di sepuluh akhir Ramadan, dengan bergiat meningkatkan amalan ibadah mengharap rahmat, maghfirah, dan ridha-Nya.
“Dari Aisyah ra, Rasulullah Saw sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) lainnya.” (HR Muslim)
Dekan FDIK UIN Raden Intan, KH Abdul Syukur, pernah menulis, di antara banyaknya keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah turunnya malam Lailatul Qadr.
Ia adalah malam yang mulia dan mempunyai keistimewaan, malam yang memiliki nilai pahala dan kebaikan seribu bulan (lebih dari 83 tahun).
Sehingga, Rasulullah mengamalkan beberapa ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadan, seperti:
Pertama, iktikaf. Rasulullah selalu melakukan iktikaf di masjid, mengisolasi diri dari urusan dunia untuk lebih fokus pada ibadah dan dzikir, doa, dan mendekatkan dirinya dengan Allah Swt.
Ia bersabda, “Siapa yang beriktikaf (bertepatan dengan) Lailatul Qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni semua dosa yang lalu (dosa kecil dan dosa besar).”
Kedua, meningkatkan qiyamul lail, dzikir, dan tilawah Alquran. Ketiga, bersedekah, berbagi kepada sesama. Keempat, berdoa, lebih sungguh -sungguh memohon ampunan, rahmat, rida, dan hidayah dari Allah Swt.
Semoga semua amalan ibadah Rasulullah di atas menjadi contoh bagi umat Islam untuk lebih giat dalam beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadan, sehingga peluang mendapatkan Lailatul Qadar, kian terbuka.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
______
GIAT IBADAH: Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), bersalaman dengan jemaah usai salat Tarawih sempena safari Ramadan di masjid Pulau Pecung, Kecamatan Belakangpadang. Kian mendekati akhir Ramadan, harus kian semangat menjalani ibadah.