MabesNews.com, FAKTA selalu bersifat netral. Interpretasi dan opinilah yang menjadikannya berbeda, tergantung siapa yang membacanya. Dari sini sampai muncul ungkapan: law is the art of interpretation.
Interpretasi atau penafsiran, seperti baik buruk, positif negatif dan seterusnya itu muncul tergantung ruang dan waktu, perspektif atau “kacamata” apa yang kita pakai saat melihat sesuatu tersebut.
Seperti pendekatan ekonomi, politik, sosial, budaya, golongan, ideologi bahkan agama yang kita anut. Belum lagi dorongan like, dislike, untung, rugi, permisif dan pragmatis. Semua sangat memengaruhi objektivitas penilaian. Bisa-bisa kacamata baca berubah jadi kacamata kuda.
Contoh sederhana, apa yang kita sebut pahlawan adalah para penjahat di mata musuh. Juga apa yang kita sebut cerdik, adalah orang licik di mata lawan.
Contoh non verbal, di Jawa menunjuk pakai jari adalah bentuk kesopanan tertinggi, tapi di Iran dan negara tetangga seperti Afghanistan, jangan coba-coba. Acungan jempol memiliki arti kasar dan setara dengan jari tengah.
Contoh lagi, di Asia Tenggara umumnya mengangguk berarti setuju, tapi di Yunani, Iran, Lebanon, Syiria, Turki, Makedonia, Palestina, Albania dan Bulgaria satu kali anggukan sembari menggerakkan kepala ke atas menandakan tidak setuju.
Dari sini sekali lagi semua peristiwa tergantung bagaimana cara kita menginterpretasikan saja. Sehingga fakta yang netral itu kadang bisa dicari pembenarannya, pun sebaliknya, bisa dikorek kesalahannya.
Benar kata orang, bahwa sejarah ditulis oleh pemenang. Namun hal ini tak bisa menjamin bahwa yang menang adalah yang benar, dan yang kalah adalah yang salah. Atau mungkin juga yang menang karena benar, dan kalah karena salah.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
_____
TETAP BERBAGI: Potret saat Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, dan Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Bahkan perbuatan baik semacam ini pun bisa diartikan salah jika memakai interpretasi yang keliru.