Mabesnews.com.Bengkulu – Kota Bengkulu diguncang skandal korupsi terbesar dalam sejarah dunia pendidikan! Sebuah investigasi mengungkap jaringan gelap yang diduga melibatkan puluhan kepala sekolah SD dan SMP, yang disebut-sebut menjalankan praktik korupsi secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Tak hanya itu, skandal ini diduga dikendalikan oleh sosok berpengaruh: A. Gunawan, S.Sos., mantan Sekretaris DPRD yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu. Jumlah uang yang dikorupsi pun fantastis, mencapai Rp 1,3 miliar!
Massa Mengamuk di Depan Kejaksaan!
Geram dengan lambannya proses hukum, ribuan orang turun ke jalan! Aksi demo di depan Kejaksaan Negeri Bengkulu berubah panas saat massa mencoba menerobos pagar gedung kejaksaan. Mereka meneriakkan tuntutan agar Gunawan segera diperiksa dan ditahan!
Ketua OMBB (Organisasi Masyarakat Bengkulu Bersatu), M. Diamin, mengecam keras kasus ini. Dalam orasinya yang membakar semangat demonstran, ia memberikan ultimatum:
“Kami beri waktu 30 hari! Jika tidak ada kejelasan, kami akan mengepung Kejaksaan Tinggi Bengkulu dan bahkan membawa massa lebih besar ke Jakarta untuk menggelar aksi di Kejaksaan Agung RI!” teriaknya lantang.
Tak hanya itu, massa juga membakar replika tumpukan uang sebagai simbol perlawanan terhadap korupsi yang telah menghancurkan dunia pendidikan Bengkulu.
Siapa yang Melindungi Gunawan?
Ketua Umum DPP FMBM (Forum Masyarakat Bengkulu Mandiri) menyebut ada indikasi kuat bahwa Gunawan mendapat perlindungan dari oknum berkuasa.
“Bagaimana mungkin korupsi sebesar ini bisa terjadi tanpa ada ‘tangan-tangan kuat’ yang melindungi? Kita tidak akan berhenti sampai dalang sebenarnya terungkap!” ujarnya berapi-api.
Di sisi lain, wartawan investigasi Black, yang dikenal vokal terhadap kasus-kasus korupsi, mengancam akan mengirim bukti-bukti baru ke Kejaksaan Agung RI.
“Kalau Kejaksaan Negeri Bengkulu tidak bertindak, saya akan buka semua data ke pusat! Biar langsung Jaksa Agung yang turun tangan!” katanya tegas.
Kejaksaan Didesak Segera Bertindak
Merespons tekanan besar dari massa, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Bengkulu, Fri Wisdom S. Sumbayak, S.H., M.H., akhirnya menemui demonstran dan berjanji akan segera mempelajari laporan yang masuk.
“Kami memahami keresahan masyarakat. Kejaksaan akan segera memberikan perkembangan terbaru mengenai kasus ini dalam waktu dekat,” ungkapnya di tengah riuhnya massa.
Namun, apakah janji ini hanya sekadar omong kosong? Ataukah Kejaksaan benar-benar akan berani membongkar skandal korupsi terbesar ini?
Masyarakat Bengkulu kini menanti langkah tegas aparat hukum. Jika tidak, gelombang demonstrasi yang lebih besar sudah siap meledak!**
