Proyek Talut Kali Mariat Diduga Bermasalah, BWS Papua Barat Bungkam

Hukum, Pemerintah51 views

MabesNews.com, Sorong, Papua Barat Daya – Proyek talut Kali Mariat di Sorong, Papua Barat Daya, menjadi sorotan tajam publik akibat dugaan pengerjaan yang tidak sesuai standar. Kerusakan pada lantai kerja talut yang seharusnya menjadi fondasi utama, tidak diperbaiki dengan semestinya, melainkan hanya ditanggul dengan karung pasir.
(19/11/2025)

Metode penanganan darurat ini memicu kecurigaan bahwa proyek tersebut dikerjakan tanpa pengawasan yang memadai dan sarat kepentingan tertentu. Sumber anonim dari tim investigasi media mengungkapkan bahwa proyek ini diduga dikerjakan oleh orang tua dari salah satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan (OP) III Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat, berinisial YS. Dugaan konflik kepentingan ini semakin mencuat seiring dengan temuan di lapangan.

BWS Papua Barat sendiri memilih untuk tidak memberikan keterangan terkait masalah ini. Sejak kantor BWS dipindahkan, upaya konfirmasi dari media semakin sulit. Panggilan telepon dan pesan tidak direspons, bahkan diblokir, dan kunjungan langsung pun tidak membuahkan hasil.

Warga setempat, MRK (45), mengungkapkan kekecewaannya, “Lantai kerja rusak malah ditanggul pakai karung pasir. Ini bukan solusi yang benar. Kalau banjir datang, kami yang jadi korban. Proyek pemerintah kok seperti tambal sulam.”

Ibu Yohana (38) menambahkan, “Kalau benar proyek ini dikerjakan oleh keluarga pejabat, tidak heran kualitasnya seperti ini. Perbaikan kok cuma ditanggul karung? Tidak ada standar sama sekali.”

Tokoh muda Papua, Franz Baho, mendesak Kejaksaan Tinggi Papua Barat dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan menyelidiki proyek ini. “Ini bukan kasus yang pertama. Banyak proyek BWS Papua Barat yang diduga bermasalah. Harus dibongkar tuntas agar rakyat tidak menjadi korban proyek asal-asalan yang hanya menguntungkan pihak tertentu,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, BWS Papua Barat belum memberikan pernyataan resmi, yang semakin memperkuat dugaan adanya masalah serius yang disembunyikan dari publik.

Writer : @rpp