Mabesnews.com – Batam – Manajemen PT Pollux Barelang Mega Superblok kembali memberikan klarifikasi resmi setelah munculnya pemberitaan sepihak yang menimbulkan kekhawatiran publik. Sebuah media sebelumnya mengangkat video dari TikTok dan menyebut telah terjadi longsor di area proyek Pollux tanpa melakukan konfirmasi apa pun kepada pihak manajemen. Informasi yang tidak diverifikasi itu menyebar cepat dan menimbulkan persepsi keliru seolah bangunan berada dalam kondisi berbahaya.
Pihak Pollux menyatakan bahwa mereka sangat menyesalkan munculnya pemberitaan tersebut. Dalam pandangan manajemen, setiap media seharusnya mematuhi prinsip verifikasi dan keberimbangan berita sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, terlebih ketika isu yang disampaikan menyangkut keselamatan bangunan yang dapat memicu keresahan masyarakat.
Untuk menghindari berkembangnya informasi yang tidak akurat, Pollux kemudian mengundang awak media untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Dalam peninjauan tersebut, jurnalis disambut oleh tim keamanan dan teknis perusahaan, serta diberikan penjelasan rinci mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Hasil pemeriksaan bersama menunjukkan bahwa tidak ada longsor seperti yang diberitakan. Yang terjadi hanyalah penurunan tanah alami pada bagian selasar sedalam sekitar dua puluh sentimeter. Area ini berada di luar struktur bangunan utama, tepatnya pada fasilitas umum yang masih dalam tahap penyempurnaan. Penurunan tanah tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan pondasi ataupun elemen struktur inti bangunan, sehingga tidak berdampak pada kekuatan atau kestabilan gedung.
Tim teknis yang mendampingi awak media juga menunjukkan bahwa seluruh struktur utama, mulai dari kolom, balok, hingga dinding, berada dalam kondisi stabil. Tidak ditemukan retak, pergeseran, atau tanda-tanda kerusakan struktural. Setelah penurunan tanah terpantau, tim langsung melakukan pemadatan ulang dan memperbaiki bagian selasar tersebut sehingga kini telah kembali rata dan aman dilalui.
Pandangan dari para ahli turut memperkuat klarifikasi Pollux. Prof. Dr. Chablullah Wibisono, pakar konstruksi dari Provinsi Kepulauan Riau sekaligus Wakil Rektor Universitas Batam, menegaskan bahwa penurunan tanah pada area yang tidak bersinggungan dengan pondasi tidak mungkin menyebabkan bangunan roboh. Menurutnya, kekhawatiran bahwa hujan dua kali dapat meruntuhkan bangunan komersial berskala besar adalah anggapan keliru yang kerap muncul akibat misinformasi.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Joko Nugroho, praktisi konstruksi yang telah lama berkecimpung dalam proyek-proyek di Batam. Ia menyebut bahwa menyimpulkan potensi keruntuhan bangunan hanya berdasarkan video viral atau opini sepintas adalah tindakan yang tidak berdasar. Evaluasi struktur harus dilakukan melalui pemeriksaan teknis, bukan melalui asumsi publik.
Selain para ahli, seorang pengunjung yang sedang melintas di lokasi juga memberikan pandangannya. Ia berharap masyarakat, khususnya pengguna media sosial, dapat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Menurutnya, sebuah berita tidak seharusnya bersumber dari satu sudut pandang saja tanpa verifikasi, karena dapat menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.

Manajemen Pollux Barelang Mega Superblok menutup klarifikasi ini dengan kembali menegaskan komitmen mereka terhadap keselamatan konstruksi, kualitas bangunan, dan transparansi informasi. Mereka sangat menyayangkan terbitnya berita miring yang tidak mengikuti kaidah jurnalistik dan hanya mengandalkan potongan video TikTok yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan penjelasan lengkap, pemeriksaan lapangan, dan perbaikan yang telah selesai dilakukan, Pollux berharap masyarakat mendapatkan gambaran yang benar mengenai kondisi sebenarnya. Perusahaan optimis bahwa kepercayaan publik akan tetap terjaga sehingga pengembangan kawasan dapat berlangsung aman, tertib, dan memberikan manfaat bagi warga Batam serta Provinsi Kepulauan Riau.(NS)












