MabesNews.com, Sorong, Papua Barat Daya – Kegiatan pengaspalan jalan nasional di ruas Sorong–Klamono yang terus dilakukan meski kondisi hujan deras menuai sorotan tajam dari publik. Warga menilai pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan standar teknis dan berpotensi mempercepat kerusakan jalan.
(13/112025)
Aktivitas ini menimbulkan tanda tanya besar, terlebih Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PJN2 Papua Barat Daya memilih bungkam saat dikonfirmasi. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp kepada salah satu PPK, Purwono, hingga berita ini diturunkan tidak mendapat respons.
Kondisi ini memunculkan dugaan kuat adanya pembiaran terhadap praktik kerja yang tidak profesional. Bahkan, sejumlah warga menduga adanya “setoran” antara kontraktor dan pihak terkait sehingga mutu pekerjaan terabaikan.
“Dari dulu pekerjaan mereka seperti itu, aspal asal jadi. Tidak heran kalau jalan cepat rusak,” ujar salah satu pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya.
Pantauan tim media di lapangan menunjukkan, beberapa titik jalan hasil pengaspalan tampak bergelombang dan mulai mengalami kerusakan, padahal proyek tersebut baru saja selesai dikerjakan.
Salah satu tokoh pemuda Papua, Frans Baho, meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor BPJN Papua Barat Daya.
“Kami menduga ada praktik mafia proyek di tubuh BPJN 2. KPK harus turun untuk bersihkan ini,” tegas Frans.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak BPJN Papua Barat Daya belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp kepada salah satu petugas PPK PJN 2, Purwono, juga telah dilakukan namun tidak mendapat tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
Writer : @rpp







