MabesNews.com, Ketapang, Kalimantan Barat – SPBU di Desa Sukabaru, Kecamatan Benoa Kayong diduga telah menyalahi aturan dalam distribusi dan jual beli solar subsidi.
Berdasarkan pantauan Kabiro Media MabesNews.com di lapangan pada, Rabu 13 Agustus 2025 pukul 14.20 WIB kegiatan jual beli minyak solar subsidi dilakukan hampir rata-rata menggunakan drum besar dan dirigen.
Diduga minyak solar subsidi ini diangkut dan di jual ke PETI di kawasan Indo Tani, lebih miris lagi SPBU ini jauh dari keramaian sehingga para pengelola SPBU dan pembeli minyak solar subsidi ini dapat leluasa melalukan praktik penjualan yang melanggar aturan.
Padahal, minyak yang disubsidi pemerintah pusat untuk kepentingan masyarakat miskin justru dijadikan bisnis untuk meraup keuntungan yang besar.
Berdasarkan info masyarakat setempat, setiap kali ada minyak solar yang masuk ke SPBU ini selalu ada mobil yg membawa drum besar seperti yang ada difoto pada saat awak Kabiro Mabes News memantau di lapangan.
Drum besar menjadi pemandangan yg miris yang tidak seharusnya terjadi di wilayah hukum Kabupaten Ketapang.
Hal ini karena Gubernur Kalbar dan Kapolda Kalbar sangat menekankan penegakan hukum kejahatan penyalahgunaan BBM subsidi dan Juga pertambangan emas ilegal yang sedang meraja lela di Provinsi Kalbar, termasuk di Kabupaten Ketapang ini.
Upaya ini dilakukan agar masyarakat yang lemah dapat menikmati program subsidi dari pemerintah pusat.
Kemudian berdasarkan investigasi tim awak media Mabes News di sekitaran tambang emas ilegal di kawasan Indo Tani, solar dijual dengan harga Rp260 ukuran dirigen 20 liter.
Memang bagi penjual minyak ke lokasi PETI di Indo Tani kebutuhan solar sangat besar, karena rata rata di lokasi tambang memakai mesin besar seperti mesin mobil puso untuk mengambil biji emas di lokasi tersebut.
Untuk itulah, masyarakat sangat berharap kepada aparat penegak hukum agar selalu memantau semua kegiatan pendistribusian minyak subsidi di setiap SPBU Ketapang agar program pemerintah ini dapat dinikmati masyarakat. (DR)
