Mabesnews.com.Bulukumba – Baru beberapa hari pasca insiden berdarah di Pasar Malam Desa Bontomanai yang diduga dipicu masalah parkir, pemerintah dan pihak kepolisian kembali memberikan izin beroperasinya pasar malam di Kecamatan Bontobahari, tepatnya di kompleks PPI. Keputusan ini menuai protes keras dari para nelayan setempat.
Senin, 20 Januari 2025, para nelayan menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keberadaan pasar malam yang dianggap mengganggu aktivitas mereka. Kemacetan parah kerap terjadi, terutama pada malam Minggu, akibat kendaraan pengunjung yang diparkir di bahu jalan. Kondisi ini membuat akses menuju pelabuhan tersendat, menghambat aktivitas para nelayan.
Dari pantauan langsung, kendaraan para pengunjung memadati jalur utama menuju pelabuhan. Salah seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya (Ar) mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai pihak terkait seharusnya lebih mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan pasar malam tersebut.
“Pikirkan juga efeknya, jangan cuma pikirkan uangnya,” ujarnya tegas.
Ar berharap Kepolisian polres Bulukumba segera mengambil langkah tegas untuk membubarkan pasar malam tersebut. Menurutnya, lokasi acara ini harus dipindahkan ke tempat lain yang tidak mengganggu aktivitas nelayan.
“Pindahkan saja pasar malam ini ke tempat lain. Jangan di lokasi yang menghalangi aktivitas kami para nelayan,” tutupnya penuh harap.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai desakan para nelayan ini. Namun, suara protes mereka semakin keras terdengar, menuntut solusi yang adil demi keberlangsungan aktivitas pelabuhan PPI Bontobahari.