Mabesnews.com, Cilacap, 17 Desember 2025 – Pepatah mengatakan, hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Ungkapan tersebut seolah menggambarkan nasib pahit yang dialami seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Niat awal untuk memperbaiki taraf hidup dengan bekerja di luar negeri justru berujung petaka. Siti Salmah, seorang TKW asal Cilacap, harus menghadapi kenyataan pahit setelah terjerat utang akibat bujuk rayu rekan sesama pekerja di luar negeri.
Peristiwa ini bermula ketika Siti Salmah tergoda untuk menjaminkan data identitas pribadinya, termasuk paspor, ke salah satu bank di luar negeri (TWN). Ia diiming-imingi bahwa dana pinjaman tersebut akan digunakan bersama dan menjadi tanggung jawab bersama.
Namun kenyataannya, seiring berjalannya waktu, hanya beberapa kali setoran yang dibantu oleh rekannya. Setelah itu, rekan tersebut menghilang tanpa kabar hingga tiga tahun lamanya, meninggalkan seluruh beban utang kepada korban.
Suami korban, Muhammad Taefur (SA), mengungkapkan bahwa selama hampir tiga tahun istrinya bekerja tanpa bisa menikmati hasil jerih payahnya.
“Sudah hampir tiga tahun istri saya bekerja, tetapi hasilnya habis untuk membayar utang di bank luar negeri,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Sering kali justru saya yang mengirim uang ke istri saya untuk mencukupi setoran, karena upah kerjanya selalu minus.”
Akibat utang tersebut, identitas korban ditahan oleh pihak bank sebagai jaminan. Keinginan untuk pulang ke Tanah Air hingga kini masih menjadi mimpi, karena keterbatasan dokumen yang ditahan.
Kisah ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pahlawan devisa Indonesia yang sedang berjuang di negeri orang. Diperlukan kewaspadaan ekstra dan kehati-hatian terhadap segala bentuk bujuk rayu yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun keluarga.
Semoga seluruh TKI/TKW Indonesia senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, serta perlindungan, khususnya bagi mereka yang tengah menghadapi persoalan berat seperti yang dialami Siti Salmah. Harapannya, permasalahan ini dapat segera menemukan jalan keluar.
Awak Media: Ibnu – Sona







