Melalui Slogan Boltim “Bangkit”, Mampukah OPPO-ARGO Membangkitkan Sektor Pendapatan Asli Daerah ?

MabesNews.com, Boltim, Sulut.

Slogan Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku Boltim ‘Bangkit’ adalah salah satu slogan yang sangat tepat dan mengandung makna yang sangat mendalam demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Bolaang Mongondow Timur.

Seiring dengan adanya berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang hingga saat ini belum digali dan dikelola secara maksimal oleh Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow Timur sehingga belum memberikan dampak yang maksimal terhadap penerimaan daerah khususnya dari sektor PAD sejak daerah ini dimekarkan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pemekaran Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Terkait dengan adanya berbagai potensi yang belum digali dan dikelolah secara maksimal sejak daerah ini dimekarkan, maka slogan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku Boltim ‘Bangkit’ tersebut adalah sebuah jawaban, apa lagi saat ini Pemerintah Daerah sedang diperhadapkan dengan adanya istilah Efisiensi anggaran.

Kita tahu bersama bahwa, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang memiliki luas 910,18 km2 yang terdiri dari 7 Kecamatan dan 81 Desa sesungguhnya memiliki segudang potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat memada.

Seperti potensi Air Bersih yang bisa di kelola seperti halnya keberadaan 3 unit PDAM yang hingga saat ini belum juga diserahkan atau masih di kelola oleh Pemda Bolmong sejak Boltim dimekarkan, sehingga pendapatan potensi yang satu ini masuk ke Pemda Bolmong dan tidak ada sepeserpun yang masuk ke kas daerah Boltim.

Potensi pertambangan emas, pasir besi, potensi dibidang perikanan dan kelautan, potensi di bidang petanian dan perkebunan, potensi wisata, potensi di bidang kehutanan dan berbagai potensi lainnya.

Namun sangat disayangkan, berasarkan realita dan fakta yang ada bahwa berbagai potensi SDA yang dimiliki tersebut hingga saat ini belum juga digali dan dikelola secara maksimal untuk mendongkrat sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 

Realita dan fakta itu dapat kita lihat dari gambaran penerimaan daerah khususnya PAD dari tahun ke tahun tidak pernah mengalami kemajuan alias jongkok terus seperti halnya penetapan PAD Tahun Anggaran 2024, dimana dari besaran penetapan Rp. 22.890.427.185.00, sampai dengan akhir tahun realisasi pendapatan hanya sebesar Rp. 16.043.806.072.78 atau hanya sebesar 70,09 persen.

Disini menggambarkan bahwa, dalam proses penetapan besaran PAD bila dibandingkan dengan semua potensi yang ada sangatlah tidak seimbang.

Artinya, bila melihat berbagai potensi yang dimiliki, mestinya penetapan besaran PAD dan realisasi penerimaan dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, namun sangat disayangkan hal itu sampai saat ini belum mampu dilakukan oleh Pemda Boltim.

Menyikapi kondisi tersebut, selaku penulis tentunya berharap kepada Bupati Oskar Manoppo dan Wakil Bupati Argo Sumaiku lewat Jargon yang ada yaitu Boltim Bangkit agar dapat mengidentifikasi dan mengelolah semua potensi yang dimiliki agar kedepan semua potensi yang ada dapat memberikan manfaat yang besar terhadap penerimaan daerah.
Slogan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku tersebut, menggambarkan juga bahwa saat ini kondisi Boltim ‘Tidak’ dalam kondisi baik-baik saja.

Sehingga untuk mewujudkan slogan Boltim Bangkit tersebut tentunya yang pertama adalah bagaimana menata jajaran Satuan Kerja Persangkat Daerah (SKPD) untuk memahami secara mendalam menyangkut Visi dan Misi pasangan Bupati Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku yang dijabarkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang di tindak lanjuti melalui Rencana Strategis (Renstra) sebagai dokumen perencanaan yang berisi strategi dan arahan untuk mencapai tujuan organisasi dalam kurun waktu tertentu.

Karena Renstra merupakan alat manajemen yang digunakan untuk mengelolah kondisi saat ini dan memproyeksikan kondisi masa depan, dan kemudian di aplikasikan melalui Rencana Kerja (Renja) sebagai dokumen perencanaan yang dibuat oleh perangkat daerah (PD) untuk periode satu tahun yang berisikan Kebijakan, Program, dan Kegiatan Pembangunan.
Selain memahami menyangkut Visi dan Misi yang dijabarkan melalui RPJMD, Renstra dan Renj.

Setiap SKPD tentunya dituntut harus mempunyai inovasi untuk menggali semua potensi yang ada sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, jangan hanya bekerja Asal ‘Bapak’ Senang atau ABS.

Jika semua pimpinan SKPD mampu bekerja secara maksimal berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang diharapkan, maka sudah tentu slogan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Boltim Bangkit akan terwujud, namun bila para pimpinan SKPD hanya bekerja dengan cara ABS, sudah pasti Boltim tidak akan pernah bangkit dari kondisi yang tidak baik-baik saja.

Terutama menyangkut PAD-nya, karena bangkit dalam kata lain adalah sebuah gerakan dan perubahan dari yang rendah menuju ke posisi yang lebih tinggi, atau dalam arti kiasan seperti Bangkit dari keterpurukan atau keadaan sulit.

Selain harus melakukan penguatan di tubuh jajaran SKPD, penulis juga berharap kiranya Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow Timur dibawah komando Bupati Oskar Manoppo dapat melakukan pembentukan suatu badan usaha seperti halnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dapat digunakan untuk menaungi berbagai usaha terkait adanya pengelolaan berbagai potensi yang ada.

Diyakini, bilah Pemda Boltim mampu melakukan pembentukan BUMD yang akan menanungi berbagai usaha terkait pengolaan berbagai potensi yang ada, maka kedepan hal itu akan turut mendongkrat sektor penerimaan daerah, sebagaimana slogan Boltim ‘Bangkit’ itu sendiri.

(Pusaran Beeg)