Mabesnews.com.Bulukumba – Aksi unjuk rasa kembali digelar oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan Kantor Bupati Bulukumba. Massa aksi menyoroti berbagai persoalan krusial di daerah, mulai dari maraknya pembangunan perumahan yang dinilai bermasalah hingga isu limbah industri yang meresahkan warga.
Dalam orasinya, salah satu demonstran menyebutkan bahwa kehadiran aparat keamanan yang berlapis, dari kepolisian, Satpol PP, hingga pemadam kebakaran, justru menimbulkan pertanyaan besar.
“Kami ini bukan teroris yang harus dijaga begitu ketat. Kami datang tidak membawa senjata, tapi membawa gagasan,” tegas salah seorang orator di tengah kerumunan.
Mahasiswa menuding adanya dugaan bekingan dari oknum tertentu terhadap para pengembang perumahan yang dinilai kerap bermain dalam pembangunan dan pengelolaan anggaran subsidi. Tak hanya itu, mereka juga menyoroti keberadaan pabrik Porang yang diduga mencemari lingkungan dan belum mendapat penindakan tegas dari pemerintah.
PMII melayangkan beberapa tuntutan keras kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba:
Mendesak Bupati dan Kepolisian memberikan sanksi kepada seluruh developer perumahan yang memainkan anggaran dan pembangunan subsidi.
Mendesak penutupan seluruh industri dan gudang yang terbukti melanggar aturan lingkungan dan tata ruang.
Mendesak Bupati Andi Muhtar Ali Yusuf agar berhenti membekingi investor bermasalah yang merugikan masyarakat.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan mendalam mahasiswa terhadap kepemimpinan daerah (Bupati) yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat kecil. Massa menegaskan, jika tuntutan ini tidak digubris, gelombang aksi akan semakin besar dan bisa meluas.
