MabesNews.com, Pahang, Malaysia — Event Malaysia International Tourism (MIT) yang digelar di Pahang menjadi panggung kolaborasi menarik antara Hiroku Duta Wisata, BRB Travel, dan Galeri Asyia. Tidak hanya itu, Galeri Aura Islam dan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Nasional (LPPPPN) juga turut ambil bagian dalam acara internasional ini. Kerjasama ini diharapkan membawa dampak signifikan bagi promosi pariwisata, seni, serta budaya di kawasan Asia Tenggara.
MIT, yang dikenal sebagai salah satu pameran pariwisata paling bergengsi di kawasan ini, menjadi ajang bagi pelaku industri untuk memperkenalkan berbagai potensi wisata serta produk kreatif dari berbagai negara. Hiroku Duta Wisata, sebagai salah satu pemain terkemuka dalam industri pariwisata dan kebudayaan, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat jaringan serta memperkenalkan wisata lokal dengan pendekatan inovatif.
Kolaborasi Multi-Platform yang Dinamis, Hiroku Duta Wisata berkolaborasi dengan BRB Travel, sebuah agen perjalanan yang sudah dikenal dengan layanan eksklusifnya. Kedua entitas ini berfokus pada pengembangan destinasi wisata berbasis pengalaman autentik. Mereka juga membawa Galeri Asyia, sebuah galeri seni dan budaya yang terkenal dengan produk-produk khas Islami, untuk memberikan warna baru dalam promosi pariwisata dan seni budaya Indonesia di panggung internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Galeri Aura Islam turut hadir memperkenalkan karya seni dan produk-produk kreatif bernuansa Islami. Keikutsertaan LPPPPN dalam MIT juga memiliki misi penting, yakni mengangkat peran perempuan dalam pengembangan pariwisata dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
“Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dalam ajang sebesar MIT ini. Kami tidak hanya mempromosikan pariwisata Indonesia, tetapi juga membawa nilai seni dan budaya yang kental dengan identitas Islam dan perempuan,” ujar perwakilan Hiroku Duta Wisata.
Promosi Budaya dan Pariwisata Melalui Seni Partisipasi dalam MIT bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga tentang mempromosikan kekayaan budaya dan produk kreatif lokal. Galeri Asyia, misalnya, menghadirkan berbagai karya seni yang mencerminkan keindahan budaya Islam dengan sentuhan modern. Sementara itu, BRB Travel menampilkan paket-paket wisata yang dikemas khusus untuk menarik wisatawan internasional yang mencari pengalaman otentik di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
Galeri Aura Islam, yang juga menjadi bagian dari kolaborasi ini, menampilkan berbagai produk seni Islami yang menarik perhatian pengunjung pameran. Dari mulai busana hingga dekorasi rumah yang bernuansa Islami, produk-produk ini sukses menarik minat pengunjung yang berasal dari berbagai negara.
Harapan Kolaborasi di Masa Depan Kolaborasi antara berbagai entitas ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, tetapi juga membuka peluang baru untuk memperluas promosi pariwisata dan budaya di tingkat global. Hiroku Duta Wisata, BRB Travel, Galeri Asyia, Galeri Aura Islam, dan LPPPPN berharap bahwa kemitraan ini akan terus berkembang dan menjadi contoh sukses bagi kolaborasi lintas sektor di industri pariwisata.
Keikutsertaan mereka dalam MIT tahun ini diyakini dapat membuka pintu bagi lebih banyak kerjasama di masa depan, terutama dalam memperkuat citra Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata dan pusat kebudayaan terkemuka di Asia Tenggara.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, kolaborasi ini diprediksi akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri pariwisata dan seni budaya di Indonesia, serta meningkatkan daya tarik wisatawan internasional untuk berkunjung ke Indonesia.
Kesimpulan
Partisipasi Hiroku Duta Wisata, BRB Travel, Galeri Asyia, Galeri Aura Islam, dan LPPPPN dalam Malaysia International Tourism (MIT) di Pahang bukan hanya mencerminkan kekuatan pariwisata Indonesia di kancah internasional, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat membawa dampak besar bagi promosi budaya dan pemberdayaan ekonomi kreatif. Pameran ini menjadi titik awal yang menjanjikan bagi masa depan pariwisata berbasis budaya yang lebih inklusif dan inovatif.(Nursalim Turatea).