Oleh: Habibi, S.Kom
Sekretaris KP2AS
———————————————————-
MabesNews.com,-Komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan di bawah kepemimpinan Bupati Mirwan MS dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal terus mendapat dukungan luas. Salah satunya datang dari komunitas Kaukus Pemuda Peduli Aceh Selatan (KP2AS), yang menyebut program ini sebagai “angin segar” bagi kalangan muda untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi.
Kami memberikan apresiasi atas langkah nyata pemerintah dalam mengangkat produk lokal seperti Rencong Batu, Ber Pala, dan Motif Situnjung sebagai ikon ekonomi kreatif daerah. Produk-produk ini kini tidak hanya tampil di pasar lokal, tetapi juga mulai dipromosikan ke tingkat nasional dan internasional.
> “Kami sangat mengapresiasi visi Bupati Mirwan dalam memberdayakan pemuda melalui sektor ekonomi kreatif. Ini bukan hanya tentang produk, tetapi tentang membuka jalan bagi generasi muda untuk berinovasi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga warisan budaya.”
Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan sendiri telah menggulirkan sejumlah program strategis, mulai dari pelatihan UMKM, bantuan peralatan produksi, akses permodalan, hingga digitalisasi usaha. Langkah-langkah ini dinilai sejalan dengan semangat generasi muda yang ingin ikut membangun daerah.
Tak hanya itu, sinergi antara Pemkab Aceh Selatan, Pemerintah Provinsi Aceh, dan Bank Indonesia (BI) juga memperkuat ekosistem ekonomi kreatif lokal. Baru-baru ini, BI memperluas program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) ke Provinsi Aceh yang langsung diresmikan oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Program ini mencakup pelatihan manajemen usaha, penguatan branding produk, digital marketing, dan akses pembiayaan.
> “Program WUBI sangat relevan dengan visi Bupati Mirwan. Jika produsen Rencong Batu, pengrajin Situnjung, hingga pelaku usaha minuman Ber Pala terus mendapatkan pembinaan, maka kualitas produk akan meningkat dan bisa bersaing di pasar yang lebih luas.”
Melihat potensi besar ini, KP2AS menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra strategis pemerintah. Kami siap mendukung literasi digital, pelatihan kewirausahaan, serta membantu penyelenggaraan berbagai event promosi produk lokal, khususnya yang melibatkan generasi muda.
> “Sudah saatnya pemuda menjadi pelaku, bukan penonton. Melalui ekonomi kreatif, kita bisa membangun Aceh Selatan dari desa-desa, dari tangan-tangan muda yang penuh semangat.”
Dengan dukungan menyeluruh – mulai dari pemerintah daerah, provinsi, Bank Indonesia, hingga komunitas pemuda – ekonomi kreatif di Aceh Selatan diyakini akan tumbuh pesat. Ia bukan sekadar menjadi sektor ekonomi alternatif, tetapi bisa menjadi tulang punggung pembangunan daerah yang mandiri, produktif, dan berbasis kearifan lokal.
(Samsul Daeng Pasomba/Tim)


																				










