Kabar duka menyelimuti jagat hiburan

Pemerintah119 views

Kabar duka menyelimuti jagat hiburan dan musik Indonesia. Eyang Titiek Puspa, ikon legendaris musik tanah air, berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Kabar ini sontak mengejutkan publik, mengingat beliau masih aktif berkarya hingga detik-detik terakhir hidupnya.

Titiek Puspa, yang dikenal luas sejak era Orde Lama pada masa Presiden Soekarno, telah menjadi sosok tak tergantikan dalam sejarah musik Indonesia. Bersama para maestro seperti Mus Mualim, Mujiono, dan Koes Plus, nama Titiek Puspa menghiasi lembaran emas perkembangan industri musik tanah air.(11/4/2025).

Kepergian Eyang Titiek terjadi saat dirinya tengah menyelesaikan proses rekaman untuk program televisi Lapor Pak! di Trans 7. Putrinya, Petty Tunjung Sari, menjelaskan bahwa sejak 26 Maret 2025, sang ibunda telah dirawat di rumah sakit karena sering mengalami pusing akibat kelelahan dan kondisi kesehatan yang menurun akibat faktor usia.

Menurut informasi tim medis, hasil CT Scanning menunjukkan adanya pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak sebelah kiri. Rencana tindakan medis berupa operasi trepanasi untuk menyedot darah tidak sempat dilakukan karena ajal terlebih dahulu menjemput.

Ucapan belasungkawa pun datang dari berbagai pihak. Jurnalis senior Prof. Dr. Henry Jayadi Pandiangan (Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia), Dr. Bernard (Ketua DPP GAKORPAN), Bunda Sundus Tiur Riries, Dian Wibowo dari BAI Center FPN, LBH PERS Presisi, serta segenap keluarga besar Gerakan Solidaritas Nasional Rumah Besar Relawan Prabowo Gibran 08, menyampaikan duka yang mendalam.

“Kami segenap keluarga besar Kost Op Devid Timbos Residence, Civitas Academica FH UKI, Kantor Hukum DPP GAKORPAN, dan LBH PERS Presisi turut berduka cita atas kepergian Eyang Titiek Puspa. Semoga beliau diterima di sisi Allah SWT, dilapangkan kuburnya, dan diberikan husnul khotimah. Amin Ya Rabbal Alamin,” ujar Dr. Bernard mewakili seluruh pihak yang kehilangan.

Bagi rekan-rekannya seangkatan seperti Mama Tiur Simamora dan Bunda Sundus, kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam. Sosoknya dikenal bukan hanya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai tokoh penggerak kesenian dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

“Sahabatku… Eyang Titiek Puspa, jasamu bagi kesenian di Indonesia menjadi soko guru pemberdayaan yang tak mungkin terlupakan. Semoga Eyang dengan tulus dan ikhlas mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Amin Ya Rabbal Alamin,” ujar Bunda Sundus.

Kepergian Titiek Puspa adalah kehilangan besar bagi dunia seni Indonesia. Dedikasinya, karya-karyanya, serta pengabdiannya sepanjang hidup akan selalu dikenang sebagai warisan budaya yang abadi.