Juragan Gemuk Sehat Sapi Bali Bantuan Kurus-kurus DiDUGA ANGGARAN PENGADAAN BIBIT SAPI DI MARK-UP.

Pemerintah63 views

Mabesnews.com, Lahat – Sumsel,15/12/2025 – Terkait Program unggulan Bupati Lahat Bursah Zarnubi. SE pada Bantuan sapi sebanyak 468 ekor yang dialokasi melalui Anggaran Dana Umum (DAU) Tahun Anggaran 2025 Sebesar Rp 6.526.000.000,- oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat di sinyalir di MARK -UP

Badan Sapi Kurus Juragan Gemuk

Menurut Sumber yang dapat dipercaya inisial (P) mengatakan Anggaran Pengadaan Bibit Sapi Bali tersebut kuat adanya indikasi di Mark UP pasal nya dari Harga yang dianggarkan berbeda jauh dengan harga pembelian dari Anggaran Pengadaan Sapi tersebut :

1. Sapi Bali bibit betina tinggi Gumba 102-104 Cm ,Spesifikasi hewan Ternak sebanyak 396 ekor X dengan Anggaran sebesar Rp=13.500.000/ekor Total = Rp 5.346.000.000,-

2 . Sapi Bali Bibit Betina tinggi Gumba 102-104 Cm,Sfekasi Hewan ternak sebanyak 20 Ekor x dengan Anggaran sebesar Rp13. 500.000,-/Ekor Total = Rp .270.000.000 –

3 . Sapi Bali Bibit Jantan tinggi Gumba

105-110 Cm, Sfekasi hewan ternak sebanyak 8 ekor x dengan Anggaran sebesar Rp 17.500.000,-/ Ekor Total = Rp. 140. 000.000

4- Sapi Bali bibit Jantan tinggi Gumba 105-110 Cm, Sfekasi hewan ternak sebanyak 8 ekor x dengan Anggaran sebesar Rp 17.500.000,-/ Ekor Total = Rp. 770.000.000,

Adanya dugaan Mark Up dana Anggaran Pengadaan Sapi harga untuk pembelian Sapi Bali Bibit betina dipasaran malah berkurang dari harga Bibit sapi Bali jantan

Usia 18 bulan: Rp15 juta, termasuk jaminan untuk dijadikan bibit atau semen beku dan Harga di BPTU HPT Denpasar: Cenderung lebih rendah dibandingkan harga umum di masyarakat.

Bibit sapi Bali betina

Usia di atas 2 tahun: Rp10 juta.

Harga di marketplace: Sekitar Rp13,75 juta (termasuk PPN).

Dugaan ada kejanggalan di Saat Jadwal Pengukuran Sfekasi pada Kandang Karantina di Desa Muara Siban Kecamatan Pulau Pinang awak media sempat di protes oleh pemilik kandang dengan alasan pura pura mempertanyakan Legelitas, izin memasuki lokasi kandang keberadaan awak media dilokasi saat meliput sebelumnya sudah jelas dan mendapat izin dari salah seorang Kabid Dinas TPHP.

Ada juga Oknum Pejabat Dinas TPHP kabupaten Lahat saat dilokasi kandang terkait ada Pemberitaan yang Viral mengatakan “jangan yang di photo Hewan Sapi yang kurus- kurus dan beritanya jangan dipotong potong ” hal ini menambah adanya opini buruk pada publik.

Sementara Kepala Dinas TPHP kabupaten Lahat Ferry Wisnu Andriansyah. ST. MM saat dilokasi kepada awak media menjelaskan saat ini Sapi sapi tersebut masih dalam Karantina dan di ukur oleh Tim Keswan, apabila ada yang tidak sesuai ukuran atau pun hewan tersebut mati saat masih dalam masa di karantina akan di ganti atau ditukar oleh pihak Penyedia.

Ditempat yang sama salah seorang Kades wil. Kikim Timur (AH) ; sempat mengatakan bahwa Sering terjadi kendala setelah Sapi di Drop di kelompok Tani sapi tersebut dalam kondisi Kurus kurus diduga Sapi tersebut mengidap Penyakit, melihat kondisi nya waktu itu tidak mempunyai nafsu untuk makan, tak lama kemudian Sakit dan mati .

Diharapkan Kepada Pemerintah Kabupaten Lahat agar dapat menurunkan TIM untuk mengevaluasi dan memeriksa Pengadaan sapi tersebut sebelum di drop ke kelompok Tani agar tidak mengecewakan dan merugikan bagi masyarakat Khususnya pada Kelompok Tani.

(Feri.H/Team )