INSPIRASI PAGI: Jaga Iklim Demokrasi 

Pemerintah363 views

MabesNews.com, Batam – SAAT ini, diskusi hingga debat politik tentang Pemilu 2024 tumpah ruah di berbagai ruang, baik formal dan informal, publik maupun privat, hingga media sosial.

Dimensinya pun terjadi secara luas: mulai dari penyelenggara negara, para elite dan partai politik, pebisnis, cendekiawan dan akademisi, hingga warga awam.

 

Untuk menjaga iklim semacam ini, Jurgen Habermas, filsuf dan sosiolog dari Jerman, menggagas “demokrasi deliberatif”, yang menawarkan jalan tengah di mana pendapat individu diwadahi, sekaligus kesepakatan dicapai melalui mekanisme deliberasi.

 

Habermas mensyaratkan tiga kondisi dalam ruang publik agar demokrasi deliberatif tercapai. Pertama, perlunya kesetaraan sehingga publik dapat menyalurkan dan menanggapi opini yang ada, tanpa harus dibatasi status sosial yang disandangnya.

 

Kedua, bebas dari dominasi, sehingga publik bisa berpartisipasi secara penuh dan berdikari. Ketiga, bersifat inklusif yakni membicarakan persoalan umum yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

 

Nah, agar demokrasi tetap terawat dan kerukunan terjaga, maka mari kita sebagai masyarakat umum, maknai acara diskusi atau debat politik secara objektif. Caranya? Fokus-lah pada gagasan yang dibawanya.

 

Kritik boleh, asal tetap objektif sesuai diksi, konteks, data, dan faktanya. Bukan malah ber-gibah, apalagi sampai merekayasa hoax dengan tujuan merendahkan atau menyakiti perasaan calon, kelompok atau pendukungnya. Kapan damainya?

 

Bagaimana menurut Anda?

 

(Nursalim/dilengkapi tulisan Jacko Ryan, alumni Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya)

______

JAGA BATAM: Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, dan Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, foto bersama masyarakat di sebuah acara. Mari jaga agar Batam tetap aman menjelang pemilu 2024.