HRD Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Perdamaian Aceh untuk Selamanya

Pemerintah51 views

Mabesnews.com. JAKARTA – Peringatan 2 Dekade Hari Damai Aceh pada 15 Agustus 2025 ini, Pemerintah Aceh bersama berbagai elemen masyarakat dan mitra nasional maupun internasional memulai rangkaian kegiatan untuk mengenang dan meneguhkan kembali semangat perdamaian yang lahir dari Nota Kesepahaman Helsinki, yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 lalu.

20 tahun telah berlalu sejak berakhirnya konflik bersenjata antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang selama lebih dari tiga dekade meninggalkan luka sosial, ekonomi, dan kemanusiaan di Bumi Serambi Mekkah. Kini, damai bukan hanya menjadi hasil kesepakatan politik, tetapi telah menjadi bagian dari identitas kolektif masyarakat Aceh.

Peringatan tahun ini mengangkat tema “Dignity, Justice and Hope” – sebuah pengingat bahwa damai yang sejati harus dibangun di atas martabat (dignity) yang dijunjung tinggi, keadilan (justice) yang ditegakkan tanpa diskriminasi, serta harapan (hope) yang terus dihidupkan untuk generasi yang akan datang.

“Kita memperingati bukan hanya untuk mengenang, tetapi untuk menegaskan kembali bahwa penyelesaian konflik di Aceh telah dan harus terus dijalankan secara damai, menyeluruh, berkelanjutan, dan bermartabat, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata H Ruslan Daud (HRD), kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Dikatakan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu dan terus menjaga perdamaian Aceh yang hakiki untuk selamanya.

“Kepada seluruh masyarakat Aceh khususnya, baik yang ada di Aceh, luar Aceh maupun diseluruh dunia, mari kita berzikir dan berdoa bersama untuk Aceh yang lebih baik, damai, tentram, bermartabat dan sejahtera,” ajak HRD.

Ditambahkan HRD, pemerintah pusat menyatakan komitmennya untuk terus mendorong implementasi butir-butir MoU Helsinki secara adil dan inklusif, termasuk penguatan otonomi khusus, perlindungan hak-hak masyarakat Aceh, dan percepatan pembangunan yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan.

“Satu sejarah, sejuta harapan, mari kita semua mengenang bersama Hari Damai Aceh,” demikian HRD. (*)