Hilang Kesempatan Untuk Beribadah Haji. Legislator Gorontalo Diminta Kembalikan Kerugian Jamaah 487 Juta.

( Mabesnews.com- Gorontalo ) Harapan Beribadah ke tanah suci pasangan suami istri asal Ternate berhaji lewat jalur Khusus atau Furoda

Kesempatan ini berubah menjadi mimpi buruk. Bukannya menunaikan ibadah di Tanah Suci, mereka justru harus pulang dengan luka batin dan kerugian finansial yang nyaris menyentuh setengah miliar rupiah.

Yang lebih menyakitkan, travel yang memberangkatkan mereka diketahui milik seorang legislator, politisi aktif, Mustafa Yasin, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, sekaligus direktur utama PT. Novavil Mutiara Utama.

“Kami dijanjikan visa haji resmi, tapi ternyata diberangkatkan pakai visa amil,” ungkap korban, Sebelumnya mereka membayangkan bagaimana nikmat beribadah Dengan Haji plus tapi semua hanya jadi angan-angan semata, “Harapan kami untuk berhaji kandas di Jeddah”

Pasangan suami istri ini telah mengeluarkan dana sebesar Rp487.160.000, termasuk biaya paket haji untuk dua orang, tiket pesawat, hotel, sewa mobil, dan kebutuhan harian. Belum termasuk kerugian usaha yang mereka tinggalkan selama lebih dari sebulan.

“Usaha kami tutup, padahal omzet per hari bisa sampai Rp40 juta. Kalau dihitung, kerugian total bisa lebih dari satu miliar,” ujar mereka.

Dari awal keberangkatan di Jakarta, pasangan ini mengaku sudah mendapat banyak janji manis dari pihak travel. Fasilitas nyaman, layanan lengkap, serta kepastian visa menjadi alasan mereka yakin berangkat bersama Novavil.

“Makan cuma sekali sehari, kadang tidak ada sama sekali. Kami terpaksa patungan dengan jamaah lain, beli beras, telur, ikan, masak sendiri. Padahal katanya semua sudah ditanggung oleh Travel Novavil.”

Bukan hanya soal makan, pihak travel juga terus-menerus meminjam uang ke jamaah, dengan berbagai alasan yang tidak jelas. “Dia pinjam uang ke banyak jamaah, termasuk ke kami. Jumlahnya tidak sedikit. Sekarang nomornya tidak aktif,” kata korban.

Saat ditawari untuk tetap berangkat ke Mekah dan Madinah, pasangan ini justru menolak. “Buat apa? Kami tidak mau ditipu lagi. Kami lebih pilih diam di Jeddah, tunggu tiket pulang ke Indonesia. Semangat kami sudah mati.”

Bahkan saat itu, mereka sudah tidak peduli lagi dengan proses ibadah karena hati mereka sudah hancur.

“Ini bukan soal gagal jalan-jalan, ini soal dirampasnya niat ibadah kami. Kami datang bukan untuk wisata, tapi untuk haji. Dan itu semua dirusak.”

Kini, korban hanya berharap satu hal: pengembalian uang agar mereka bisa mendaftar kembali haji ONH Plus lewat jalur resmi.

“Tapi kami juga trauma. Mau bicara dengan orang yang sama, takut cuma dijanji-janji lagi. Semua yang dia katakan dari awal sampai akhir, bohong semua. Kami sudah tidak percaya.”

Pasangan ini berharap agar pelajaran dari pengalaman mereka bisa jadi peringatan bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati memilih biro perjalanan ibadah.

“ kasihan jamaah yang tidak tau apa-apa karna kami sudah rasakan bagimana rasanya perjalan yang penuh kebohongan dan drama-drama”

“Kami bukan korban satu-satunya. Tapi kami tidak mau diam. Kami akan terus bicara sampai uang kami dikembalikan dan ada pertanggungjawaban.”

“Kami datang dengan niat haji, tapi pulang dengan luka, utang, dan trauma.”, Tandasnya.

Terakhir kata korban, jika kasus yang menimpa mereka tidak mendapat pertanggung jawaban dari Direktur Novavil, maka solususinya para jamaah dalam waktu dekat ini akan melapor secara resmi ke Mapolda Gorontalo.

Sementara diketahui, Direktur Travel Novavil Mustafa Yasin sampai saat ini Masih berada di Arab Saudi untuk menyelesaikan persoalan haji yang diberangkatkan kemarin. ( JM)