GPK Aliansi Tepi Barat Desak Polresta Magelang Tegas Tangani Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren

Pemerintah809 views

MABESNEWS.COM – Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Magelang mendesak Polresta Magelang untuk lebih tegas dalam menangani kasus kekerasan seksual di pondok pesantren serta peredaran miras dan kenakalan remaja. Desakan itu disampaikan dalam audiensi yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025) di Mapolresta Magelang.

Puluhan tokoh GPK Aliansi Tepi Barat hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka diterima oleh Kabag Ops Polresta Magelang Kompol Eko Mardianto, S.H., M.A.P., didampingi Kasat Intelkam Kompol R. Sudarto, S.H., Ps. Kasihumas Iptu Lilik Purwaka, S.Psi., serta beberapa pejabat utama Polresta Magelang.

              Foto, agl dok. mabesnews.com

Sementara dari pihak GPK, tampak hadir Komandan GPK Aliansi Tepi Barat Pujianto alias Yanto Pethuk, Wakilnya Gus Syarif, Sekjen GPK Ahmad Sholihudin, serta jajaran pengurus lainnya, termasuk Ketua GPK wilayah Borobudur, Jimmy, dan Tim Hukum GPK Gunawan Pribadi.

Dalam pertemuan itu, Yanto Pethuk menegaskan bahwa pihaknya kerap menerima aduan dari masyarakat terkait kekerasan seksual yang menimpa santriwati di beberapa pondok pesantren.

“Kami berharap kasus yang baru-baeu ini disidangkan, yaitu kekerasan seksual yang dilakukan K.H. Acmad Labib Asrori pada 3 Februari 2025 di Pengadilan Negeri Mungkid, menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum,” ujarnya.

              Foto, agl dok. mabesnews.com

Menurutnya, kejadian serupa masih marak terjadi. Bahkan, baru-baru ini pihaknya kembali menerima laporan dugaan kasus kekerasan seksual di Kabupaten Magelang.

“GPK Aliansi Tepi Barat mendesak aparat kepolisian untuk tidak hanya fokus pada kejahatan di ruang publik, tetapi juga di ruang-ruang tertutup seperti pondok pesantren. Kami tak ingin pesantren yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu malah menjadi sarang predator seksual!” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Yanto Pethuk juga menyoroti masih maraknya peredaran minuman keras serta tawuran remaja yang sering menggunakan senjata tajam.

“Sinergi kami dengan Polresta Magelang bukan dalam bentuk karangan bunga, tapi dalam aksi nyata menjaga kondusivitas wilayah. Kami ingin tindakan konkret, bukan sekadar simbolis,” katanya.

              Foto, agl dok. mabesnews.com

Menanggapi hal tersebut, Kabag Ops Polresta Magelang Kompol Eko Mardianto mengapresiasi kehadiran GPK dan menerima berbagai masukan yang disampaikan.

“Kami berterima kasih atas kritik, saran, dan harapan yang diberikan. Ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk meningkatkan kinerja kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat,” ujarnya.

Ia pun memastikan bahwa seluruh aduan yang disampaikan akan diteruskan kepada Kapolresta Magelang untuk ditindaklanjuti.

            Foto, agl dok. mabesnews.com

“Segala yang di utarakan dalam audiensi akan kami sampaikan langsung kepada Bapak Kapolresta,” pungkasnya.

Audiensi ini menegaskan bahwa masyarakat, melalui GPK Aliansi Tepi Barat menaruh perhatian besar terhadap keamanan dan moralitas di Kabupaten Magelang. Kini, semua mata publik tertuju pada langkah Polresta Magelang dalam membuktikan ketegasannya.

 

Simak breaking news berita dan artikel pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita di https://www.mabesnews.com