*FORUM ALUMNI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA MENOLAK TAMBANG NIKEL DI RAJA AMPAT*

Pemerintah18 views

(Mabesnews.com-Jakarta, 7 Juli 2025 – Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) yang dipimpin oleh Ketua Umum Zainuddin Arsyad menolak keras rencana penambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat. Penolakan ini didasarkan pada dampak lingkungan dan sosial yang signifikan dari penambangan nikel.

*Dampak Lingkungan*

Penambangan nikel memiliki dampak lingkungan yang signifikan, termasuk:

1. *Pencemaran Air*: Air asam dan sedimentasi dapat mencemari sumber air bersih, mengganggu ekosistem laut, dan mengurangi keanekaragaman hayati.
2. *Pencemaran Tanah*: Limbah tambang dapat mencemari tanah, menyebabkan erosi, dan longsor.
3. *Kerusakan Ekosistem*: Penambangan dapat mengganggu habitat satwa liar, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, dan mengurangi jumlah populasi beberapa spesies.
4. *Deforestasi*: Penambangan nikel dapat menyebabkan deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim mikro.
5. *Dampak Sosial*: Masyarakat sekitar tambang nikel dapat kehilangan mata pencaharian dan mengalami gangguan kesehatan akibat pencemaran lingkungan.

*Keanekaragaman Hayati Raja Ampat*

Raja Ampat merupakan salah satu surga keanekaragaman hayati laut di dunia, dengan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk:

– Lebih dari 2.500 spesies ikan laut (Sumber: World Wildlife Fund)
– 75% spesies karang dunia (Sumber: Conservation International)
– Berbagai jenis moluska (Sumber: Indonesian Ministry of Marine Affairs and Fisheries)
– Mamalia laut seperti lumba-lumba, paus, dan dugong (Sumber: World Wildlife Fund)

*Pernyataan Ketua Umum yang mewakili FABEM sebagai organisasi*

“Raja Ampat adalah salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Penambangan nikel di daerah ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat diperbaiki dan berdampak pada generasi selanjutnya,” kata Zainuddin Arsyad, Ketua Umum FABEM.

*Aksi FABEM*

FABEM mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk bersatu padu membela alam dan menolak rencana penambangan nikel di Raja Ampat. “Kami percaya bahwa lingkungan hidup adalah warisan berharga yang harus dijaga dan dilindungi untuk generasi selanjutnya,” tambah Zainuddin Arsyad.

Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama Antar Lembaga & Bidang Hukum, Tody Ardyansah Prabu S.H., siap mengawal dan mengkonsolidasikan gerakan penolakan tambang nikel di Raja Ampat. “Kami akan bekerja sama dengan organisasi lain dan masyarakat untuk memperkuat gerakan ini dan memastikan bahwa lingkungan hidup di Raja Ampat tetap terjaga,” kata Tody Ardyansah Prabu S.H.(Tim)