Mabesnews.com – Bareskrim Polri menyatakan ijazah sarjana Presiden Joko Widodo asli setelah melakukan pemeriksaan mendalam.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo, usai gelar perkara yang meneliti kelengkapan bukti.
Dengan hasil tersebut, tuduhan palsu yang dilayangkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis terhadap ijazah S1 Jokowi dianggap tidak terbukti.
Penyelidikan juga tidak menemukan adanya unsur tindak pidana dalam kasus ini.
Menurut Brigjen Djuhandhani, hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan bukti dan dokumen pendukung identik atau berasal dari sumber yang sama.
Selain itu, laboratorium juga melakukan analisa terhadap alat mesin ketik yang digunakan dalam pembuatan skripsi Jokowi.
Pemeriksaan semakin lengkap dengan ditemukannya surat keterangan pinjaman buku perpustakaan dan bukti keuangan yang menjadi syarat mengikuti wisuda.
Penyidikan dimulai berdasarkan laporan resmi yang diterima pada April 2025 dengan nomor sprinlidik terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.
Puluhan saksi telah diperiksa, termasuk pelapor, staf dan alumni Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan, staf SMAN 6 Surakarta, Ditjen Dikti, serta pejabat KPU Pusat dan Jakarta.
Dokumen-dokumen yang diperiksa meliputi surat keterangan masuk Fakultas Kehutanan UGM, kelulusan, dokumen teman seangkatan, hingga data dari Komisi Pemilihan Umum.
Hasil uji laboratoris membandingkan dokumen milik Jokowi dengan dokumen teman seangkatan yang masuk pada 1980 dan lulus pada 1985, semuanya menunjukkan kesesuaian.
Pemeriksaan ini menguatkan keabsahan ijazah Presiden Jokowi dari Universitas Gadjah Mada.
HOTMA TUMANGGER
