Aneh.. di RS Murni Teguh Memorial Hospital Medan Keputusan Antara Dokter dan Kepala Keperawatan Tidak Sinkron.

Lainnya85 views

MabesNews.com, Medan, Sumut, Jumat 18 April 2025

Terjadi keanehan di rumah sakit Murni Teguh Memorial Hospital Medan yang berlokasi di Jalan Jawa nomor 2 Gang Jawa Kecamatan Medan Timur Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Keanehan itu tampak dari tidak sinkron atau tidak sejalannya antara keputusan dokter spesialis dengan keputusan yang diambil oleh kepala keperawatan di rumah sakit tersebut.

Hal ini dialami langsung oleh seorang pasien luar kota MBP Sihombing (48) asal Pematangsiantar yang dirujuk dari rumah sakit Vita Insani untuk melakukan perobatan lanjutan di bagian penyakit dalam di rumah sakit tersebut.

Seperti penjelasan yang disampaikan MBP Sihombing pada kru media ini, Jumat (18/4/2025).

Ketidak-sinkronan itu ditunjukkan langsung oleh Lusi Tambunan selaku kepala keperawatan RS Murni Teguh Medan yang secara jelas tidak mengijinkan MBP Sihombing untuk dirawat inap walau sebelumnya oleh dokter spesialis yang akan menangani sudah mengizinkan pasien untuk dirawat inap.

Berawal dari surat rujukan ke bagian penyakit dalam,MBP Sihombing berangkat dari Kota Pematangsiantar ke rumah sakit Murni Teguh Medan dan bertemu dengan dr Elias Tarigan, SPPD, KGEH pada Rabu (16/4/2025).

Dari situ dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan Colonoscopy pada Kamis (17/4).

Dan disitu MBP Sihombing melalui perawat meminta untuk dirawat inap. Dimana sebelum dilakukan tindakan Colonoscopy, MBP Sihombing nantinya akan meminum garam inggris obat cuci perut.

Mengingat MBP Sihombing dari Kota Pematangsiantar berangkat sendiri dan sebelumnya tahun 2016 pernah punya pengalaman alami dehidrasi berat setelah minum garam inggris ketika akan dicolonoscopy di rumah sakit Malaysia.

MBP Sihombing berpikir jika dirinya tinggal sendiri di penginapan atau hotel dan mengalami dehidrasi berat sehingga untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, itu kenapa dirinya bermohon untuk dirawat inap namun tetap tidak diizinkan.

Efek dari ketidaksinkronan itu membuat MBP Sihombing merasa sangat kecewa dan haknya untuk mendapat pelayanan kesehatan secara prima dari rumah sakit tersebut tidak terpenuhi.

MBP Sihombing berharap agar direktur utama dan pihak managemen rumah sakit Murni Teguh Memorial Hospital Medan dapat mengevaluasi kinerja kepala keperawatan dan juga sistem pelayanan di rumah sakit tersebut yang diduga kuat mempersulit pasien mendapatkan haknya.

Hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi, pihak rumah sakit Murni Teguh Memorial Hospital Medan belum dapat dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya.

( RS / Tim ).