MabesNews.com-Medan-Kakanwil Asuransi Bumi Putra 1912 Sumatera Utara, Ahmad Nur Lubis mengatakan hingga saat ini pembayaran klaim kepada pemegang polis secara nasional mencapai Rp337 miliar.
“Satu satunya jalan pembayaran klaim melalui penjualan aset BP 1912 sehingga mengalami perlambatan karena harus menunggu aset laku terjual,” ujarnya pada acara silaturahmi dengan PKBI di Aula Kantot BP1912 Jalan Iskandarr Muda Medan, Rabu 12/2/2025.
Hadir dalam silaturahmi sekaligus syukuran HUT ke 113 BP 1912 sejumlah staf, karyawan, Legal Corporate Tarigan,SH, Koordinator Perkumpulan Keluarga Bumi Putra Indonesia (PKBI) Sumut Aceh, Irman dan pengurus beberapa lainnya.
Ahmad Nur Lubis mengakui banyak nasabah yang tidak semuanya setuju pebayaran klaim tersebut dengan kebijakan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) dari 100 persen menjadi 50 persen. Namun pihak terus melakakukan sosialisasi kepada nasabah. karena kalau bukan dengan penjualan aset tidak mungkin bisa dilakukan pebayaran klaim.
“Diharapkan melalui gebrakan PKBI bahwa pembayaran klaim kepada nasabah pemegang polis akan tetap dilakukan dengan sistem PNM sehingga semua nasabah bisa merasakan manfaatnya,” kata Ahmad Lubis. seraya mengajak PKBI dapat meningkatkan hubungan silaturahmi dan kerja sama yang baik seperti selama ini.
Dalam kesempatan itu Ahmad Nur Lubis juga menyinggung bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pusar pernah menanyakan tentang berapa realisasi pembayaran klaim kepada nasabah BP 1912.
“Kami sangat konsern dalam hal pembayaran klaim kepada pemegang polis baik karena habis masa kontrak maupun penebusan polis.
Satu-satunya jalan pembayaran klaim adalah melalui penjualan aset yang kini terus berjalan. Meski dilakukan penjualan aset. Namun yang terjual itu bukan aset ukuran kecil tapi kita jual aset yang besar,” jelas Ahmad Nur Lubis di hadapan PKBI
Meski BP 1912 melakukan penjualam aset besar lebih dari Rp 5 triliun lanjut Ahmad, pihaknya juga melakukan konversi aset dari 100 persen menjadi 50 persen untuk bayar klaim dan 50 persen untuk modal.dalam upaya menyelamatkan perusahaan yang sudah satu abad lebih didirikan para pendahulu.
“Soalnya program manajemen perusahaan adalah rasionalisasi, rekturisasi dan digitalisasi untuk menghasilkan uang.
Apa yang kita bangun ini semoga atas rahmat Allah dapat berjalan baik seperti didambakan masyarakat pada umumnya.
Dalam kesempatan itu Kordinator PKBI, Irman menyatakan bagaimana pun BP 1912 harus tetap eksis dan bangkit kembali.. Harapan nasabah agar BP1912 berjaya seperti semula.
“Paling penting ada niat baik semua pihak untuk membangun kembali BP 1912 sebagai perusahaan tertua di negeri ini. Kalau bukan kita yang menyelamatkan siapa lagi.Harapan kami PKBI dan BP tetap berjalan harmonis,” ucap Irman bersemangat.(bay)