Mabesnews.com.Bulukumba – Suara rakyat Bontominasa bergemuruh. Ratusan warga Desa Bontominasa, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (30/4/2025), turun ke jalan. Mereka mengepung Polres Bulukumba dan Kantor Bupati, menyuarakan satu pesan tegas: Kepala Desa Lukman tidak sendiri. Fitnah takkan menang!
Di bawah terik matahari, aksi damai yang dipimpin Sam Prakoso berubah menjadi panggung solidaritas. Orasi menggelegar di depan Mapolres.
“Ini bukan sekadar dukungan. Ini perlawanan terhadap rekayasa isu murahan. Kami tidak terima Pak Lukman dijatuhkan dengan fitnah asusila yang dibuat-buat oleh pihak yang tak sejalan secara politik,” tegas Sam, disambut pekikan dukungan warga.
Mereka menuntut aparat tetap netral. “Polres jangan tergiring skenario politik kotor. Kami tahu siapa yang bermain. Kami minta keadilan berdiri di atas kebenaran,” tambah Sam.
Kasatreskrim Polres Bulukumba, Iptu Muh. Ali, menanggapi tuntutan masyarakat Desa Bontominasa menyatakan bahwa pihaknya akan bertindak sesuai prosedur jika ditemukan adanya pelanggaran hukum, penyalahgunaan anggaran, atau laporan resmi terkait kasus tersebut. “Sampai hari ini, belum ada laporan resmi yang masuk,” ujarnya.
Tak puas di Mapolres, massa bergerak ke Kantor Bupati. Di sana, Kepala Dinas PMD Bulukumba menegaskan sikap hati-hati pemerintah daerah. “Kami tak akan gegabah. Semua tuduhan harus disertai bukti sah. Apalagi isu kawin siri yang tak diatur tegas dalam UU,” tegasnya.
Di tengah massa, tokoh masyarakat Mulhakim angkat suara. Pernyataannya bak palu pemersatu: “Kami paham betul. Tidak ada masalah seperti yang dituduhkan. Warga tetap solid, tidak akan goyah. Pak Lukman pemimpin kami, dan kami akan jaga beliau.”
Aksi ini menjadi sinyal kuat: warga Bontominasa tak gentar melawan fitnah dan rekayasa politik. Mereka bersatu, berdiri kokoh membentengi pemimpinnya.
“Pak Lukman bukan sekadar kepala desa, beliau simbol persatuan kami,” tutup Sam Prakoso, disambut tepuk tangan panjang dari masyarakat tersebut.






