MabesNews.com-Bireuen- Muslim Usman, Warga Desa Teupin Siron Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh mengenakan busana adat Aceh saat menggelar resepsi putranya Azwar Muharram.
Muslim Usman kelahiran Desa Alue Mangki Kecamatan Gandapura Bireuen Aceh memang pantas tertarik terhadap busana adat Aceh atau busana indatunya karena orang Aceh.
“Ya, saya senang mengenakan pakaian adat Aceh. Ada rasa haru dan bahagia mengenakan busana ini sebagai warisan budaya yang paling berharga,” ujar Muslim Usman sembari menyalami awak media ini.
Lelaki yang bekerja di sebuah perusahaan perminyakan di luar negeri ini baru saja pulang ke kampung dalam rangka mempersuntingkan putranya Azwar Muharram yang juga mengenakan busana adat Aceh dengan Salsabila Mulyani putri dari Abdul Hadi M Yunus (Alm) dan Farida Syarif.
Muslim Usman fiidampingi isterinya Wirda Banta Risyah menyambut para tamu yang datang silih berganti di kediamannya Jalan Banda Aceh – Medan Samping SPBU Abad Jaya Desa Teupin Siron Kecamatan Gandapura, Bireuen, Sabtu 12/7/2025.
Ratusan bahkan ribuan tamu memberi ucapan selamat bahagia kepada kedua mempelai yang bersanding di pelaminan ala adat Aceh. Memang melestarikan budaya Aceh sebuah kewajiban bagi masyarakat Aceh sendiri.
Tak hanya itu, terlihat sejumlah.papan bunga berupa ucapan dari teman Muslim Usman dan Wirda Banta Risyah berupa ucapan “Selamat Bahagia”menambah semaraknya resepsi atau pesta perkawinan berbudaya Aceh.
Tak heran ada rasa haru, senang dan bahagia bergayut disanubari Muslim Usman bersama isterinya Wirda Banta Risyah ketika menyaksikan dua mempelai bersanding di pelaminan. Sesungguhnya atas rahmat Allah pelaksanaa resepsi berlangsung sukses.
Sebelumnya Azwar Muharram dan Salsabila telah menunaikan Akad Nikah pada hari Rabu 2 Juli 2025. ” “Maha suci Allah telah menciptakan makhluk Nya berpasang- pasangan”.(QS Yasin Ayat 36)

Sementara itu melihat kilas balik Adat dan budaya Aceh memang sangat unik dan menarik. Sebab beragam, tradisinya menyimpan makna dan filosofis tersendiri. Lihat saja Salah satu budaya yang masih lestari di tengah masyarakat Aceh adalah budaya pro sesi pernikahan adat Aceh.
Seperti misalnya antar sirih (bawa sirih) yang dilakukan menjelang pernikahan. Bawa sirih ini bertujuan untuk meminang sang.putri. Setelah mendapat suatu kesepakatan bersama dari kedua pihak keluarga baru ditentukan kapan dilangsungkan akad nikah dan resepsinya.(tiar)







