Kapolda Babel Turun Langsung ke Rumah Duka Pembunuhan Wartawan Perintahkan Usut Tuntas Kasus

Hukum235 views

MABESNEWS.COM.– Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo, menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus pembunuhan wartawan Okeyboz.com, Didampingi Kasubdit Jatanras Polda Kep. Babel, Kompol Faisal Fatsey, S.I.K., dan sejumlah awak media, Kapolda langsung mendatangi kediaman almarhum di Air Itam, Pangkalpinang, pada Rabu (13/8/2025) meskipun hujan deras mengguyur.

Kunjungan ini dilakukan usai konferensi pers di Mapolda Babel, di mana Kapolda menyatakan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus yang menggemparkan tersebut.

Setibanya di rumah duka, Novi, istri almarhum Aditya Warman, menyampaikan permohonan mendalam kepada Kapolda Hendro. Dengan suara bergetar, ia meminta agar kasus kematian suaminya diusut secara transparan dan menyeluruh. Novi merasa ada kejanggalan dalam kasus ini dan meyakini ada dalang lain di balik pembunuhan tersebut.

“Saya mohon, Pak Kapolda, usut tuntas kasus ini. Saya yakin ada yang tidak beres. Tidak mungkin hanya karena masalah judi online dan ekonomi suami saya dibunuh seperti ini. Saya merasa ada dugaan perencanaan dan seseorang yang menyuruh mereka (pelaku-red),” ungkap Novi dengan mata berkaca-kaca.

Merespons hal ini, Kapolda Hendro langsung memerintahkan Kasubdit Jatanras untuk menindaklanjuti semua informasi dan kecurigaan yang disampaikan oleh istri korban.

“Jangan beri ampun perbuatan keji ini. Usut sampai tuntas, cari tahu siapa saja yang terlibat,” tegas Kapolda.

Kasubdit Jatanras, Kompol Faisal Fatsey, menyatakan kesiapannya untuk menelusuri lebih dalam kecurigaan istri korban terkait motif pelaku.

“Siap, kami akan menelusuri lebih mendalam dan siap mengungkap hal-hal yang dirasakan janggal oleh istri almarhum,” ujar Faisal.

Kapolda juga menekankan agar para penyidik tidak mengabaikan dugaan maupun harapan dari pihak keluarga dan rekan korban. Ia meminta agar hasil penyelidikan disampaikan secara transparan.

“Sampaikan hasil penyelidikan nanti secara terang benderang kepada keluarga, agar tidak ada lagi rasa ragu dan penasaran. Dan kenakan dengan pasal-pasal maksimal,” perintah Kapolda.

“Siap Ndan, Siap,” jawab Kasubdit Faisal dengan tegas.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Okeyboz.com, Dodi Hendriyanto, yang juga hadir dalam kunjungan tersebut, berharap penangkapan Hasan Basri alias Abas dapat membuka tabir motif sebenarnya dari kasus ini. Ia juga meminta agar polisi melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para tersangka.

“Saya sebagai rekan kerja almarhum mengapresiasi dan menaruh hormat sedalam-dalamnya atas kerja keras kawan-kawan kepolisian. Dalam waktu yang relatif singkat berhasil membekuk terduga pelaku. Ini tentu tak mudah. Kendati demikian saya sangat berharap agar kasus ini diusut secara menyeluruh dan terang benderang,” ujar Dodi Hendriyanto, yang akrab disapa Bang Doi.

Bang Doi mengungkapkan bahwa sebelum peristiwa pembunuhan, almarhum Aditya Warman sempat bercerita tentang kejadian-kejadian janggal yang dialaminya, termasuk didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai penambang timah.

“Almarhum sempat cerita ke saya jika sekitar akhir Juli kemarin (tanggal 27 Juli atau 28 Juli) malam, dia didatangi oleh orang tak dikenal dengan penampilan rapi dan tegap di kediamannya. Orang-orang ini mengaku para penambang timah, dan bermaksud berdiskusi soal kasus tambang yang sedang gencarnya menjadi topik berita Okeyboz.com. Dari segi penampilan orang-orang tadi, kata almarhum, tak nampak seperti lazimnya warga biasa yang berprofesi sebagai penambang,” ungkap Bang Doi.

Selain itu, beberapa hari sebelum kejadian, rumah almarhum juga seperti diawasi oleh sekelompok orang. Bang Doi juga menyoroti bagaimana pelaku bisa dengan mudah melarikan diri ke luar Pulau Bangka dengan membawa mobil korban.

“Kalau tidak dibantu oleh seseorang (aktor intelektual?), tak mungkin secepat dan semulus itu mereka bisa bawa mobil dan kabur keluar Pulau Bangka. Apalagi kabarnya, keberangkatan mereka ini lewat aplikasi online. Sebagai penjaga kebun, saya pikir Hasan tak sepintar itu, atau paling tidak, kita duga ada yang mengajari,” jelas Bang Doi.

Bang Doi meminta aparat kepolisian untuk tidak mengabaikan fakta-fakta yang ia ungkapkan dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Ini patut dilidik,” tegas Bang Doi.

Kasus ini masih terus dalam penyelidikan pihak kepolisian. Masyarakat dan rekan-rekan jurnalis berharap agar kasus ini dapat segera terungkap secara terang benderang dan para pelaku dihukum seberat-beratnya.(*)Tim.