Inovasi Bahan Ajar Digital Tingkatkan Keterampilan Literasi Siswa SMK di Era Teknologi

Pendidikan16 views

Mabesnews.com – Jakarta – Transformasi pendidikan di era digital menuntut adanya inovasi dalam metode dan media pembelajaran agar mampu menjawab tantangan abad ke-21. Salah satu langkah nyata datang dari penelitian yang dilakukan oleh Yeni Sulaeman (2025) melalui pengembangan bahan ajar digital berbasis Flipbook bagi siswa kelas XII SMK Mulia Hati Insani Kabupaten Lebak. Inovasi ini terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis esai siswa secara signifikan, sekaligus menumbuhkan motivasi belajar mereka terhadap Bahasa Indonesia.

Penelitian yang dilakukan di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Ade Hikmat, M.Pd. sebagai promotor dan Dr. Hj. Wini Tarmini, M.Hum. sebagai kopromotor ini merupakan bagian dari program doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Jakarta. Melalui pendekatan pengembangan model ADDIE—yang terdiri atas tahapan analysis, design, development, implementation, dan evaluation—penelitian ini menitikberatkan pada proses sistematis dalam menciptakan bahan ajar yang interaktif, aplikatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.

 

Latar belakang penelitian ini berangkat dari kondisi riil di lapangan, di mana kemampuan menulis esai siswa SMK dinilai masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan bahan ajar yang konvensional, kurangnya pemanfaatan teknologi pembelajaran, serta rendahnya motivasi belajar menulis di kalangan siswa. Melihat tantangan itu, pengembangan bahan ajar berbasis Flipbook hadir sebagai solusi yang menggabungkan teknologi digital dengan pedagogi kreatif.

 

Hasil uji coba yang dilakukan terhadap dua kelas dengan total 90 siswa menunjukkan bahwa bahan ajar Flipbook mendapatkan sambutan positif. Sebanyak 88,88% siswa menilai bahan ajar tersebut menarik, mudah digunakan, dan membantu mereka memahami materi menulis esai dengan lebih baik, sementara hanya 2% siswa yang menyatakan kurang setuju. Temuan ini menunjukkan bahwa Flipbook tidak hanya layak digunakan, tetapi juga efektif dan praktis dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat kejuruan.

 

Keberhasilan Flipbook ini juga terlihat pada peningkatan kemampuan menulis siswa yang sangat signifikan. Dari 35 siswa yang diuji, sebanyak 23 siswa (65,71%) menunjukkan kemampuan menulis esai pada kategori sangat baik, 12 siswa (34,28%) berada pada kategori baik, dan tidak ada siswa yang termasuk kategori rendah. Dalam aspek teknis, peningkatan terlihat jelas: aspek substantif meningkat 25,46%, aspek tekstual 18,12%, aspek leksikal 18,8%, aspek sintaksis 28,08%, dan aspek mekanik 4,17%. Secara keseluruhan, rata-rata peningkatan skor mencapai 89,6%, menunjukkan efektivitas tinggi dari produk yang dikembangkan.

 

Menurut Yeni Sulaeman, keberhasilan ini menunjukkan bahwa Flipbook bukan hanya sekadar media pembelajaran digital, melainkan juga sarana yang mendorong siswa berpikir kritis, berkreasi, dan berekspresi. “Bahan ajar berbasis Flipbook dapat membangkitkan minat siswa untuk menulis, karena tampilannya interaktif, berwarna, dan memuat unsur multimedia yang membuat pembelajaran lebih hidup,” ujarnya.

 

Selain meningkatkan keterampilan menulis, penelitian ini juga membuka wawasan baru bagi dunia pendidikan kejuruan tentang pentingnya inovasi dalam bahan ajar. Teknologi pembelajaran yang dikemas dengan pendekatan ilmiah mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan motivasi intrinsik siswa.

 

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi guru dan lembaga pendidikan dalam mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan generasi digital. Dengan mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam proses belajar-mengajar, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi, tetapi juga belajar bagaimana berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif—kompetensi yang sangat dibutuhkan di dunia kerja dan kehidupan modern.

 

Melalui penelitian yang berorientasi pada solusi nyata ini, Yeni Sulaeman telah menunjukkan bahwa pendidikan berbasis teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Bahan ajar berbasis Flipbook diharapkan menjadi tonggak awal dalam membangun paradigma baru pendidikan Bahasa Indonesia yang lebih dinamis, modern, dan berdaya saing.

 

Inovasi ini sejalan dengan semangat transformasi pendidikan nasional menuju pembelajaran yang adaptif dan inklusif di era digital. Dengan demikian, hasil penelitian ini bukan hanya berkontribusi bagi pengembangan literasi akademik siswa SMK di Kabupaten Lebak, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermakna.

 

(Laporan: Nursalim Turatea)